SHALAT merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim yang sudah baligh. Perintah shalat ini turun langsung dari Allah subhaanahu wa ta’al kepada Rasulullah sahalallahu ‘alaihi wa sallam tanpa melalui perantara malaikat-Nya.
Sebagian orang mengetahui bahwa asal usul shalat lima waktu yang selama ini dikerjakan adalah berawal dari peristiwa Isra Mi’raj. Tetapi sebenarnya sebelum Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mendapat perintah shalat lima waktu dalam sehari semalam langsung dari Allah subhaanahu wa ta’ala, ternyata Nabi sebelumnya pun telah melaksanakan shalat. Ini kisah asal usul shalat lima waktu yang jarang diketahui.
Nabi Adam adalah nabi pertama yang mengerjakan Shalat Subuh. Saat itu, beliau baru saja diturunkan dari surga ke dunia oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala. karena sudah melanggar larangan Allah.
BACA JUGA: Hal yang Harus Dilakukan Istri Saat Suami Tidak Shalat
Saat itu, bumi masih gelap gulita. Nabi Adam merasa sangat ketakutan karena baru menginjakkan kakinya di dunia, tetapi kegelapanlah yang menyambutnya. Saat Subuh menjelang dan matahari mulai terbit. Nabi Adam pun melaksanakan shalat dua rakaat sebagai tanda syukur karena sudah terbebas dari kegelapan malam dan diberikan cahaya matahari sebagai gantinya.
Nabi Ibrahim adalah nabi pertama yang mengerjakan Shalat Zuhur. Beliau melakukan shalat sebanyak empat rakaat setelah beliau mendapat wahyu dari Allah Subhaanahu wa ta’ala. untuk menyembelih putranya. Nabi Ismail. Shalat empat rakaat ini dilakukan oleh Nabi Ibrahim sebagai rasa syukur atas dilapangkannya hati dan perasaan beliau serta Nabi Ismail untuk menerima ujian dari Allah Subhaanahu wa ta’ala. Selain itu, juga sebagai rasa syukur karena sudah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba kurban. Shalat ini didirikan oleh Nabi Ibrahim pada saat matahari sudah tepat di atas ubun-ubun kepala.
Nabi Yunus adalah nabi pertama yang mengerjakan Shalat Asar. Saat itu, Nabi Yunus baru saja dimuntahkan oleh paus yang sudah menelannya selama beberapa waktu lamanya. Berdiam lama di dalam perut paus yang penuh dengan kegelapan membuat Nabi Yunus teringat dengan segala dosa-dosa yang sudah dilakukannya. Oleh karena itu. ketika paus memuntahkan dan melemparkannya ke sebuah pantai yang tandus, beliau langsung mendirikan shalat empat rakaat. Shalat ini sebagai rasa syukurya kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala. karena telah terbebas dari dalam perut paus dan kegelapan yang sudah menutupi mata dan hatinya selama ini. Nabi Yunus mendirikan shalat ini ketika waktu sudah memasuki waktu Shalat Asar.
Nabi Isa adalah nabi pertama yang mengerjakan Shalat Magrib. Beliau melaksanakan Shalat Magrib ketika Allah Subhaanahu wa ta’ala. menyelamatkannya dari kejahilan dan kebodohan kaumnya sendiri. Shalat itu didirikan tiga rakaat pada saat matahari sudah terbenam. Nabi Isa melakukan shalat ini sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah Subhaanahu wa ta’ala. karena sudah diselamatkan dari kejahilan tersebut.
Nabi Musa adalah nabi pertama yang mengerjakan Shalat Isya. Saat itu, Nabi Musa dan istrinya, Shafura, sedang dalam perjalanan menuju tanah kelahiran Nabi Musa di Mesir setelah sebelumnya tinggal bersama Nabi Syuaib. Mereka kesulitan mencari jalan keluar yang aman dari Madyan karena tentara Firaun sedang mencarinya di seluruh penjuru negeri. Sementara itu. Nabi Musa khawatir tentara Fir’aun akan menemukannya dan menyerahkannya pada Fir’aun yang zalim.
BACA JUGA: Perhatikan! Hal-hal Ini Bisa Membatalkan Shalat
Kegundahan Nabi Musa akhirnya didengar Allah Subhaanahu wa ta’ala. yang langsung menghilangkan rasa gundah itu dari hati Nabi Musa. Sebagai rasa syukur. Nabi Musa mendirikan shalat empat rakaat pada saat malam hari.
Pada peristiwa Isra dan Mi’raj. Nabi Muhammad sahallahu ‘alaihi wa sallam, melakukan perjalanan menaiki Burak dari MasjIdil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit tertinggi yang disebut Sidratul Muntaha oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala. Dalam peristiwa ini, Allah Subhaanahu wa ta’ala. memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyempurnakan kelima shalat ini dalam lima waktu yang harus dilaksanakan satu hari satu malam. []
Sumber: 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Qur’an/ Ridwan Abqary/ 2009