TELAH kita ketahui bahwa dunia ini di isi oleh beragam manusia yang memiliki watak yang berbeda. Antara satu orang dengan orang lainnya memiliki sifat dan karakter yang berbeda pula. Ada yang memikir dengan pikiran yang jernih, ada pula yang tak memikirkan dengan baik.
Di dalam Al-Quran terdapat satu surah yang diberi nama “Al-Muthaffifin”, yakni orang-orang yang curang. Apa yang dimaksudkan kecurangan dari ayat tersebut, apakah hanya menyangkut timbangan, ukuran dan takaran saja atau juga yang lainnya?
Nah, ternyata maksud dari orang-orang yang curang itu bukan hanya menyangkut timbangan, ukuran dan takaran saja, tetapi kecurangan yang dimaksud yaitu menyangkut semua hak dan kewajiban. Curang karena tidak berbuat adil dan seimbang antara mengambil hak dari orang lain dengan menunaikan kewajiban-kewajibannya.
Menjaga keseimbangan antara menuntut hak dan memberi kewajiban merupakan faktor pokok dalam mencapai keadilan sosial. Masyarakat akan menjadi rusak dan kestabilan menjadi guncang jika sikap manusia-manusianya selalu menuntut hak yang berlebihan. Sementara bila saat memberi kewajiban, mereka berusaha mengurangi atau mengebiri untuk kepentingan-kepentingan pribadi, keluarga atau golongannya.
Apabila manusia dari segala tingkat, mulai dari presiden sampai penyapu jalan memelihara keseimbangan menegakkan keadilan, tidak akan timbul ketimpangan atau tanggungan sosial di masyarakat dengan segala akibat-akibatnya. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab | Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi | Penerbit: Gema Insani