YERUSALEM—Seorang mantan pejabat Palestina yang terlibat dalam perundingan Oslo mengatakan fakta baru soal pembunuhan pemimpin Palestina Yasser Arafat.
Menurut Hasan Asfour, Arafat dibunuh karena ia yakin bahwa Kuil Salomo, juga dikenal sebagai Kuil Pertama, sebenarnya terletak di Yaman dan bukan di Yerusalem.
BACA JUGA: Pada Peringatan Kematian Yasser Arafat, Israel Serbu Sekolah Palestina
Dalam sebuah program wawancara di Al Arabiya News Channel yang dipandu Taher Barakeh, Hassan Asfour menambahkan bahwa Arafat memberi tahu negosiator Israel tentang keyakinannya ketika mereka menuntutnya untuk memberikan hak kedaulatan atas Kuil Pertama.
Asfour mengatakan bahwa Arafat menolak permintaan tersebut dan berkata kepada mereka: “Demi perdamaian saya dapat memberikan Anda hak untuk membangun sebuah kuil di Nablus tetapi tidak di Yerusalem karena orang Yahudi telah hadir di Yaman dan bukan di Yerusalem.”
Asfour mengatakan kepada Al Arabiya bahwa kata-kata ini memicu pembunuhan Arafat dan menyatakan keyakinannya bahwa pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebenarnya telah dibunuh, terlepas dari cara bagaimana hal itu dicapai.
Tembok Barat, di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, adalah tempat tersuci bagi orang Yahudi dan diizinkan untuk berdoa.
Mereka percaya itu adalah sisa-sisa tembok pendukung dari Bait Suci kedua Alkitab mereka, yang dihancurkan oleh orang-orang Romawi pada tahun 70 sebelum Masehi.
BACA JUGA: Sekte Yahudi Ini Menentang Berdirinya Negara Israel, Kok Bisa?
Di atasnya diduga sebagai kuil titik api yang dikenal orang Yahudi sebagai Kuil Pertama, yang paling suci dalam Yudaisme, dihormati sebagai tempat dua kuil Yahudi Alkitab pernah berdiri.
Sedangkan bagi Muslim, tempat itu adalah kompleks Haram al-Sharif, yang merupaka situs paling suci ketiga di Islam setelah Mekah dan Madinah, dan rumah bagi masjid Al-Aqsha dan Kubah Batu. []
SUMBER: ALARABIYA