MESIR—Mesir telah setuju dijadikan transit perjanan ibadah Umrah bagi kaum muslimin yang datang dari Jalur Gaza. Hal ini disampaikan asosiasi perusahan penyelenggara ibadah Haji dan Umrah di Jalur Gaza. Keputusan ini diperkirakan akan dimulai efektif awal tahun 2019.
Awad Abu Mazkour, presiden asosiasi ibadah haji Palestina mengungkapkan, keputusan Mesir ini muncul setelah undangan dari pihak berwenang Mesir kepada Kementerian Wakaf Palestina dan asosiasi pemilik Haji dan Umrah yang didalamnya terdapat pertemuan dengan pihak keamanan Mesir.
BACA JUGA: Diam-diam, Pemerintah Mesir Larang Penjualan Rompi Kuning
Abu Mazkour mengatakan ini dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Pusat Informasi Palestina. Ia mengatakan, “Keputusan Mesir datang setelah pembekuan izin selama empat tahun bagi para penyelenggara ibadah Umrah dari Jalur Gaza yang diperkirakan kerugian perusahaan setiap tahun sekitar satu juta dolar.”
Prosedur teknis dan administrasi dan jumlah peziarah yang akan meninggalkan Jalur Gaza saat ini sedang diproses, menyangkal jumlah yang dilansir sejumlah situs jejaring sosial.
“Kami sedang mengatur prosedur transportasi darat dan udara, berkoordinasi dengan pemerintah Mesir dan Saudi serta program Umrah untuk beberapa hari,” tambah Mazkour. Ia berharap perjalanan pertama akan dimulai pada Januari 2019 mendatang.
Jumlah perusahaan Umrah di Jalur Gaza sekitar 76 perusahaan. Mereka telah siap memulai perjalanan Umrah. Diharapkan harga rata-rata perjalanan umroh dari Gaza sekitar 700 Dinar Yordania.
Dia menjelaskan, jumlah orang yang berniat melakukan umrah dari Jalur Gaza sangat besar.
BACA JUGA: Gara-Gara Baju, Aktris Mesir Ini Tersangkut Kasus Hukum
“Kami berusaha untuk memberikan harga terjangkau dan keputusan nini merupakan kegembiraan bagi warga serta perusahaan Umrah setelah empat tahun tahun terampas. Kami mulai mengidentifikasi dan membahas harga dengan pihak Mesir, terutama yang berkaitan dengan transportasi darat dan udara serta penginapan di Arab Saudi,” pungkas Mazkour.
Abu Mazkour mengungkapkan, pihak berwenang Mesir secara resmi memberitahukan pada tenyang penyeberangan Rafah yang akan beroperasi tiga kali lipat dari kapasitas biasanya, awal tahun depan. []
SUMBER: PIC