SETIAP yang bernyawa pasti mengalami kematian. Hanya Allah Azza Wa Jalla Yang Maha Hidup, Berdiri Sendiri, tidak serupa dengan makhluk-Nya. Allah Ta’ala Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Dia juga Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Kematian adalah kepastian paling pasti dari kehidupan seorang manusia dan makhluk hidup lainnya. Hanya waktu, tempat, dan proses kematian itu yang menjadi rahasia. Hanya Allah Ta’ala Yang Maha Mengetahui. Dialah yang mengatur seluruhya dengan sebaik-baik pengaturan.
BACA JUGA: Kabar Cinta dari Allah Untuk mu
Meski mati merupakan kepastian, banyak manusia yang abai dan lalai dalam mengingat kematian. Sebagian kaum Muslimin bangga dan betah dengan dunia, padahal dunia hanya sementara.
Akhir kehidupan manusia ada dua; baik atau buruk. Husnul khatimah atau su-ul khatimah. Terkait akhir kehidupan ini, ada satu rahasia agung yang disampaikan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Ialah tentang cara mengetahui, apakah seseorang mendapatkan pertolongan atau tidak saat menghadapi sakaratul maut.
Tanda-tanda pertolongan ini merupakan kesimpulan amat pasti dari sebuah hadits mulia yang diriwayatkan dari sahabat agung Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu.
“Jika Allah Ta’ala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah Ta’ala akan menolongnya.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana cara Allah Ta’ala menolongnya?”
Jawab Nabi, “Allah Ta’ala akan menuntunnya untuk melakukan amal shalih sebelum datang kematiannya.”
BACA JUGA: Hadiah Allah bagi Khadijah Atas Pengorbanannya
Maka serumit dan sekelam apa pun masa lalu seseorang, hendaknya hanya dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan. Sebab, ketika Allah Ta’ala limpahkan hidayah kepadanya, dia akan serta-merta menjadi pribadi shalih yang gemar melakukan amal dengan ikhlas dan meneladani Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Sebaliknya, ada begitu banyak contoh orang baik yang terjerumus dalam keburukan di akhir hayatnya. Mulai dari tertarik dengan keburukan, mencicipi, mengulangi, ketagihan, sampai kemudian menjadi kebiasaan dan dilakukan menjelang ajal, lalu benar-benar meninggal dunia sebelum bertaubat. []
SUMBER: KISAHIKMAH