PAPUA—Tokoh Papua yang juga merupakan mantan Bupati Tolikara, Jhon Tabo, mengkritik keras pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe yang meminta personel TNI dan Polri ditarik dari Nduga.
Menurut Jhon pernyataan Lukas telah menlanggar janji dan sumpahnya sebagai seorang gubernur untuk melindungi wilayahnya.
BACA JUGA: Gubernur Papua Minta Pasukan Gabungan Ditarik, Begini Reaksi TNI
“Saat Gubernur dilantik oleh Presiden RI, dirinya telah mengucapkan sumpah dan janji pejabat negara, yakni kami akan setia kepada Undang-Undang Dasar 1945 dan juga Pancasila sehingga jika dilihat dari pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe sangat berbeda dari janji dan sumpah jabatan tersebut dan telah memprovokasi masyarakat Papua sehingga seakan-akan membuat Papua ini tidak lagi aman melainkan selalu menimbulkan kekacauan di mana-mana,” ujar Jhon Tabo kepada wartawan saat ditemui di kediamannnya, Jl Angkasa Distrik, Jayapura, Ahad (23/12/2018).
Kasus penembakan di Nduga, tambah Jhon, adalah masalah berskala internasional setelah pembantaian warga sipil yang telah berjuang mengabdikan diri untuk membangun Tanah Papua.
Jhon sangat menyayangkan tidak ada adanya koordinasi antara Pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah daerah Nduga dan pihak-pihak terkait untuk mencari jalan terbaik dalam menyelesaikan kasus Nduga tersebut. Malah menurutnya para pejabat pemerintah itu memberikan pernyataan yang mendukung TPN-OP.
BACA JUGA: Gubernur Papua Sebut Pelaku Penembakan di Nduga Tak Butuh Pembangunan: Mereka Minta Merdeka
“Seharusnya seorang pejabat pemerintah tidak membuat statement yang seakan-akan menyalahkan TNI-Polri. Padahal kehadiran TNI-Polri di Nduga adalah untuk melindungi masyarakat dari kekejaman KKB,” tegasnya.
Tak hanya Jhon, Kementerian Dalam Negeri juga mengecam pernyataan Lukas. Kemenedagri menilai pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe terkait kehadiran TNI-Polri di Kabupaten Nduga sudah melanggar konstitusi dan undang-undang. Kemendagri menganggap argumen yang disampaikan Lukas mengada-ada dan tidak pantas disampaikan oleh seorang gubernur.
Sebelumnya, Lukas Enembe meminta Presiden Joko Widodo menarik semua pasukan atau personel TNI dan Polri dari Kabupaten Nduga menjelang perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019. []
SUMBER: DETIK