YUYUN Salamah,46, warga Purwakarta tak menyangka liburan bersama keluarganya ke Pantai Anyer menjadi cerita yang mencekam. Yuyun yang beralamat di Jl. Basuki Rahmat Gang Rusa IV no 40. RT 15/02 Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta ini, tak menyangka akan mengalami bencana tsunami Selat Sunda yang diketahui telah menelan ratusan nyawa pada Sabtu (21/12/2018) malam.
Dalam sebuah chat WhatsApp bersama Rin Nurmayanti, saudaranya, Yuyun menceritakan pengalamannya saat ia, suami, anak bungsu dan dua keponakannya berusaha menyelamatkan diri dari gelombang tsunami. Berikut ceritanya.
Kita ke pantai Tanjung lesung, satu garis pantai dengan Anyer dan Carita di mana pantai-pantai tersebut dengan Krakatau yang ada di Selat Sunda, Pantai Lalianda di Lampung juga segaris dengan Selat Sunda rusak d hantam ombak.
BACA JUGA:Â 4 Pengurus Golkar Asal Bekasi Dilaporkan Hilang di Pantai Anyer
Setelah video call dengan nonong (panggilan Yuyun ke saudaranya, red) pintu kamar ada yang ngetuk. Kita disuruh ngungsi ke bukit karena ombak pasang di luar batas. Kita langsung pergi dengan membawa barang yang bisa dibawa.
Karena harus cepat, tante cuma bawa tas hijau dan yang penting anak-anak. Alhamdulillah Dede Rindu cekatan langsug masukin semua hp dan charger ke tasnya. Cuma baju, laptop dan barang lainnya gak bisa dibawa dan semua dibiarin di penginapan karena kita semua langsung lari berhamburan keluar kamar menuju bukit.
Malah Aty Adik Tante gak sempat pakai sandal. Kita yang ada di sekitaran situ langsung menuju bukit yang kebetulan di puncaknya ada rumah gubuk. Kita di rumah itu sampai besok paginya dan jam 6 pagi kita baru bisa turun dari bukit.
Kondisi jalan turunnya licin banget dan penuh rumput berduri, baru sampai d homestay sekitar jam 7 pagi, karena ternyata bukit yang kita naiki semalam cukup tinggi. Alhamdulillah anak-anak sehat walaupun sempet kepeleset.
Penginapan Tanjung lesung beach club tempat gathering karyawan PLN Tangerang 90% rata dengan tanah dan banyak korban Iuka dan meninggal termasuk Grup Band Seventen dan pelawak Aa Jimmy yang mereka undang jadi korban.
Posisi mereka dekat banget dengan pantai jadi banyak yang gak denger gemuruh ombak karena suara musik yang cukup keras. Ombak tiba-tiba besar tanpa ada gempa sebelumnya jadi gak ketahuan kalau akan ada tsunami.
Posisi penginapan Tante di luar area pantai Tanjung lesung,tapi penginapan langsung menghadap laut tempat keramba. Alhamdulillah penginapan kita letaknya tinggi dan dekat ke bukit.
BACA JUGA:Â Aa Jimmy Dikabarkan Meninggal Akibat Tsunami Anyer
Pokoknya pintu gubuk rereketan (berdekatan,red) disapu angin dan di sebagian tempat bocor hingga air hujan netes, anak bayi nangis terus, pokonya mencekam.
Tante sampai nangis tapi bersyukur bisa selamat. Yang mengungsi ke gunung orang-orang dari semua penginapan dan warga stempat. Yang lebih kaget setelah turun bukit kita diceritain kalau di bukit itu suka banyak ular berbisa. Oh iya, saat kita naik ke bukit ada nenek yang meninggal dunia karena panik dan jantungnya gak kuat.
Alhamdulillah kita dimudahkan semuanya. []