JAKARTA–Pemerintah tengah menyiapkan peraturan presiden (Perpres) sebagai solusi jangka panjang dalam menghadapi bencana alam yang kerap terjadi di Tanah Air.
Perpres ini kedepannya bisa membuat antisipasi serta penanganan bencana lebih terintegrasi dan holistik di bawah koordinasi Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman.
“Kemarin kami, BMKG, Basarnas, BNPB sudah rapat lah bersama semua (instansi terkait) untuk menyusun Perpres terpadu,” kata Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/12/2018).
Luhut mengatakan, seluruh instansi terkait akan kembali duduk bersama untuk menuntaskan penyusunan Perpres ini pada Minggu pertama atau kedua di Januari 2019.
BACA JUGA: Ini Kesimpulan dari 6 Instansi Terkait Penyebab Tsunami Selat Sunda
Setelah itu, pembahasan akan dilanjutkan dalam rapat terbatas di Istana yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Luhut mengatakan, salah satu yang diatur dalam Perpres ini adalah mengenai rencana peningkatan teknologi alat deteksi dini tsunami yang mampu mendeteksi tsunami yang disebabkan oleh erupsi gunung.
Menurut Luhut, alat deteksi ini akan dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
“(Alat rancangan) BPPT bagus kok. Kita saja yang selama ini tidak pernah pakai. Kita buat di sini. Boleh kita impor dulu (jika ada yang lebih canggih) tapi nanti harus transfer teknologi,” kata Luhut.
Terkait sumber pendanaannya, menurut Luhut, bisa diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Namun, Indonesia juga bisa menggunakan tawaran dari World Bank dan Asian Development Bank.
“Kita lihat mana yang paling baik,” kata Luhut.
BACA JUGA: Ini Cerita Additional Keyboardist Band Seventeen yang Luput dari Tsunami
Ia menargetkan alat-alat deteksi Tsunami yang lebih canggih ini sudah bisa dipasang di berbagai titik pada 2019.
“Setelah itu, masyarakat jangan merusak itu,” ucapnya.
Ia berharap ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi untuk mencegah dan menangani bencana di Indonesia.
Sebelumnya, bencana tsunami terjadi di selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. []
SUMBER: TRIBUNNEWS