SURIAH—Pengungsi Suriah kini tengah menghadapi musim dingin yang keras di kamp-kamp pengungsian di Lebanon. Ditambah lagi dengan musim hujan yang terus melanda dan penurunan suhu yang menambah kesengsaraan mereka.
Karena sumber daya yang terbatas dan kondisi yang pahit, sebagian besar dari satu juta pengungsi Suriah di Lembah Bekaa Libanon, harus melawan beratnya cuaca dingin yang menusuk.
BACA JUGA: Mengejutkan, AS Segera Tarik Pasukannya dari Suriah
Munzer Hamad, seorang pejabat di sebuah kamp lokal yang menampung sekitar 750 orang dari lebih dari 100 keluarga Suriah, mengatakan banyak dari pengungsi yang berjuang di lingkungan yang sulit karena kekurangan barang-barang kebutuhan hidup.
“Banyak keluarga menderita kekurangan alat pemanas. Itulah satu-satunya masalah terbesar yang kita hadapi. Barang-barang seperti kompor dan selimut adalah kebutuhan di musim dingin. Seperti yang sering kita katakan, kita bisa tidur dengan perut kosong, tetapi tidak dalam kedinginan,” kata Hamad.
“Beberapa keluarga bisa menghangatkan diri dengan membakar pemanas diesel atau kayu bakar, tetapi keluarga lain tidak bisa. Mereka hanya memiliki pot besi untuk membakar kayu bakar, tetapi itu akan menghasilkan sejumlah besar asap, yang pada gilirannya hanya akan membuat sesak,” tambahnya.
Hamad menambahkan bahwa meskipun krisis Suriah memasuki tahun kedelapan, kamp itu banyak didatangi pengungsi, sehingga semakin membutuhkan banyak fasilitas.
Selain kedinginan, hujan terus-menerus di musim dingin juga kian memperburuk keadaan bagi para pengungsi yang mencari perlindungan di Libanon.
Iman Khoder mengatakan keluarganya telah tinggal di kamp selama empat tahun. Tendanya bocor meski telah ditambal dengan beberapa lapis kain nilon.
BACA JUGA: PBB: 250.000 Pengungsi Suriah bisa Pulang ke Negaranya
“Tenda kami terendam air hujan dan kondisinya sangat buruk. Saya mengesampingkan anak-anak saya. Pada saat yang sama, saya dan suami saya harus terus mengeluarkan air secara manual dari tenda kami,” kata Khoder.
Khoder berharap musim hujan dapat segera berakhir dan keluarganya dapat terhindar dari sakit. []
SUMBER: PRESSTV