BALI–Gunung Agung di Karangasem, Bali telah mengalami erupsi pada Ahad (30/12/2018) pagi.Â
Namun letusan Gunung Agung belum teramati secara jelas dan dianggap sebagai letusan magmatik.
BACA JUGA:Â PBB: Waspada, Cincin Api Pasifik tengah Aktif
“Ini letusannya magmatik, dapat dilihat dari teramatinya cahaya api (glow) di atas kawah. Ini berarti masih ada suplai magma ke permukaan,” ujar Devy Kamil Syahbana, Ahad (30/12/2018).
Berdasarkan pengamatan petugas PVMBG di Pos gunung api Agung di Desa Rendang, dalam 24 jam terakhir alat seismograf merekam 4 kali gempa tektonik jauh, dan 3 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudi 5-9 mm dan durasi 33-27 detik.
“Dari data yang terekam, peningkatan aktivitas Gunung Agung yang signifikan sih tidak ada. Aktivitasnya masih relatif sama seperti halnya di Status Siaga, dan masih berpotensi erupsi. Mudah-mudahan masyarakat tetap sabar,” jelas Devy.
BACA JUGA:Â Anak Krakatau Erupsi Tiap 20 Detik sekali, Ahli: Ini Kejadian Spesial
Sementara akibat letusan itu, hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar kota Amlapura.
“Tadi pagi hujan abu di Kota Amlapura. Katanya Gunung Agung kembali meletus,” ujar seorang warga Amlapura, Putu Artaningsih.
Meskipun sempat terjadi paparan hujan abu, namun hal itu belum begitu mengganggu aktivitasnya. []
SUMBER: TRIBUN BALI