ARAB SAUDI–Kasus Jamal Khashoggi telah membawa lebih banyak perubahan positif ketimbang krisis di Saudi. Hal ini disampaikan Menteri luar negeri Arab Saudi yang baru diangkat pada Jumat (28/12/2018).
Ketika berbicara kepada stasiun berita Al-Hurra, Ibrahim al-Assaf mengeluarkan komentar pertamanya mengenai masalah.
BACA JUGA: Gara-gara Kasus Khashoggi, Warganet Saudi Serukan Boikot Produk-produk Turki
Raja Arab Saudi Salman melakukan perombakan terbatas Kabinet pada Kamis (27/12/2018) dengan mengganti beberapa menteri.
Al-Assaf diangkat sebagai menteri luar negeri, untuk menggantikan Adel Al-Jubeir –yang diangkat sebagai Menteri Negara Urusan Luar Negeri.
Dekrit kerajaan tersebut juga menyerukan penataan kembali Dewan Urusan Keamanan dan Politik –di bawah kepemimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS)– dan penataan kembali Dewan bagi Urusan Ekonomi dan Pembangunan.
MBS itu mempertahankan posisinya sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, demikian laporan Kantor Berita Anadolu pada Sabtu (29/12/2018)
Dekrit pada Kamis tersebut juga menyerukan pembentukan lembaga pertama pemerintah di kerajaan yang kaya akan minyak itu, yang memusatkan perhatian pada eksplorasi yang akan dipimpin oleh Sultan bin Salman.
BACA JUGA: Rangkaian Pengakuan Tak Wajar Saudi soal Kematian Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi, kolumnis untuk The Washington Post, hilang setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.
Setelah mengeluarkan bermacam penjelasan yang bertolak-belakang, Riyadh akhirnya mengakui Khahoggi dibunuh di dalam gedung misi diplomatik, dan menyatakan kegagalan menafsirkan operasi sebagai penyebabnya. []
SUMBER: AKTUAL