DIA adalah Aisyah, putri Abu Bakar radhiAllahu ‘anhu melalui Ummu Rumaan binti bin Aamir bin Uwaymir bin Abd Shams bin Itaab bin Udhaynah bin Subay’ bin Dahmaan bin al-Haarith bin al- Ghanam bin Maalik al-Kinaaniyyah. Aisyah lahir setelah kenabian Nabi sekitar empat tahun atau lebih.
“Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imron dan Asiyah istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas semua wanita sepeerti keutamaan tsarid atas segala makanan.” (HR. Bukhari (5/2067) dan Muslim (2431).
BACA JUGA: Rasulullah Mencintai Aisyah seperti Simpul Benang yang Kusut
Aisyah pernah mengatakan, “Aku telah diberi sembilan perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun setelah Maryam. Jibril telah menunjukkan gambarku tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintah untuk menikahiku, beliau menikahiku tatkala aku masih gadis dan tidaklah beliau menikahi seorang gadis kecuali diriku, beliau meninggal dunia sedang kepalanya berada dalam dekapanku serta beliau dikuburkan di rumahku, para malaikat menaungi rumahku, Al-Quran turun sedang aku dan beliau berada dalam satu selimut, aku adalah putri kekasih dan sahabat terdekatnya, pembelaan kesucianku turun dari atas langit, aku dilahirkan dari dua orang tua yang baik, aku dijanjikan dengna ampunan dan rezeki yang mulia.” (Lihat al-Hujjah Fi Bayan Mahajjah (2/398).
Berkata az-Zuhri, “Apabila ilmu Aisyah dikumpulkan dengna ilmu seluruh para wanita lain, maka ilmu Aisyah lebih utama.” (Lihat Al-Mustadrak Imam Hakim (4/11).
Berkata Atha’, “Aisyah adalah wanita yang paling faqih dan pendapat-pendapatnya adalah pendapat yang paling membawa kemaslahatan untuk umum.” (Lihat al-Mustadrok Imam Hakim (4/11).
Berkata Ibnu Abdil Barr, “Aisyah adalah satu-satunya wanita di zamannya yang memiliki kelebihan dalam tiga bidang ilmu: ilmu fiqih, ilmu kesehetan, dan ilmu syair.”
Tirmidzi meriwayatkan dalam Kitab al-Manaaqib dalam “Bab: Kebajikan Aa’isah (semoga Allah meridhoinya),dari Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alallhi wasallam) berkata, “Keunggulan Aisyah atas semua wanita itu seperti keunggulan al-Thareed (potongan roti dalam kaldu sayuran atau daging) karena semua makanan lainnya.” [Sahih Sunan al-Tirmidzi, no. 3888].
BACA JUGA: Nabi Tahu kalau Aisyah Marah
Aisyah adalah seorang yang sangat penting dalam Islam dan ilmu hadits. Ia adalah referensi untuk pengetahuan dan fiqh. Ia paling fasih dalam berbicara. Ia yang paling dicintai Rasulullah (sallallaahu alayhi wasallam) bersama dengan ayahnya, Abu Bakr (radhiAllahu ‘anhu). Ia memiliki keunggulan atas semua wanita lainnya. Ia adalah istri Nabi (sallAllaahu ‘alayhi wa sallam) dalam kehidupan ini dan di akhirat nanti. []