JAKARTA—Pemerintah bisa menggunakan Metropolitan Area Network (MAN) untuk mengatasi sulitnya berkomunikasi di wilayah bencana. Seperti diketahui, komunikasi menjadi hal yang sulit dilakukan di wilayah bencana karena infrastruktur hancur.
“MAN ini menjadi solusi alternatif agar komunikasi tetap berlangsung dengan baik. Apalagi jika dibutuhkan koordinasi antar tim rescue,” kata pengamat IT dari Big Data Center Universitas Budi Luhur, Abdullah Andi Koro, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/1/2018).
BACA JUGA: Perayaan Tahun Baru di Tengah Bencana
Menurutnya, MAN adalah perangkat yang sangat fleksibel dan memiliki jangkauan radius hingga 100 kilometer. Hal yang berbeda jika hanya menggunakan Wide Area Network (WAN) yang jangkauannya tidak lebih dari 15 kilometer.
“MAN ini menghubungkan antar kota yang terdampak bencana, dengan syarat di tiap kota ada repeater yang mampu menyambungkan koneksi komunikasi, baik berupa suara atau data,” katanya lebih lanjut.
Ditambahkannya, MAN menggunakan hardware wireless yang lebih populer dengan WIMAX (worldwide interoperability for microwave access).
“Dengan kemampuan tersebut, komunikasi di wilayah bencana tidak akan terkendala,” katanya.
BACA JUGA: Universitas Liverpool Buka Program Beasiswa ‘Mohamed Salah’
Abdullah mengungkapkan banyak BTS yang rusak karena hancur diterpa bencana. Kendala itu bisa diatasi dengan MAN, karena dipasang di lokasi yang jauh dari lokasi bencana, namun tetap bisa diakses dengan radius 100 kilometer. []
KIRIMAN: Big Data Center UBL | sekretariat@bigdataubl.com
Kirim Info Kegiatan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (1) halaman MS Word. Sertakan foto kegiatan terkait.