INGGRIS—Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad kemungkinan akan tetap berkuasa, Kamis (3/1/2019). Hal ini terjadi untuk beberapa waktu karena dukungan Rusia untuk rezim Damaskus.
Namun Hunt memperingatkan bahwa Suriah tidak mungkin mencapai perdamaian jika masih di bawah Assad dan Rusia mungkin telah memperoleh “pengaruh kuat” dengan mendukung rezim.
BACA JUGA: Mantan Direktur Intelijen Israel pernah Berencana Bunuh Bashar Assad
“Saya pikir … kita tidak akan melihat perdamaian abadi di Suriah dengan rezim (Assad) itu, tetapi sayangnya kita berpikir dia akan ada untuk sementara waktu dan itu karena dukungan yang dia dapatkan dari Rusia,” kata Hunt kepada Sky News.
Hunt menyebut Assad sebagai “tukang daging” karena menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri. Selain itu, Moskow saat ini memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan serangan brutal presiden Suriah terhadap warga sipil.
“Itu berarti memastikan bahwa Assad tidak menggunakan senjata kimia pada rakyatnya sendiri, apakah itu di wilayah Kurdi atau Idlib atau di tempat lain,” kata Hunt.
Ketika ditanya tentang apakah Inggris akan mengikuti jejak Uni Emirat Arab dan membuka kedutaan besarnya di Damaskus, ia mengatakan, “Saya pikir kita masih jauh terjadi.”
Pasukan Bashar al-Assad dianggap bertanggung jawab atas sebagian besar pembunuhan, yang termasuk pemboman tanpa pandang bulu di wilayah sipil dan penggunaan senjata kimia sejak 2011.
BACA JUGA: Bashar Assad: Pasukan Rusia akan Bertahan Lama di Suriah
Para diplomat Suriah diusir dari London dan banyak ibu kota barat lainnya pada 2012, ketika pasukan rezim menembaki para pemrotes dan melancarkan pembantaian brutal di daerah-daerah sipil.
Sejak intervensi Moskow pada 2015, Assad yang terpojok telah berhasil memenangkan kembali kendali atas sebagian besar negara itu, sebagian besar berkat kekuatan udara Rusia dan dukungan darat Iran. []
SUMBER: ALARABY