Oleh: Savitry ‘Icha’ Khairunnisa
Saudariku…
Akan tiba saatnya nanti kau akan merasa risih ketika 1 helai rambutmu ada yang terlihat.
Akan tiba saatnya nanti betapa malunya dirimu ketika kerudung yang kau pakai tidak menutupi dada.
Akan tiba saatnya nanti kau akan museumkan baju ketat dan celana jeansmu. Lalu kau ganti isi lemarimu dengan gamis syar’i dan pakaian longgar.
Akan tiba saatnya nanti kau akan keluar rumah, hal yang kau cari setelah kerudung adalah kaos kaki.
Akan tiba saatnya nanti kau merasa enggan menggunakan parfum yang sangat wangi.
Akan tiba saatnya nanti di saat ada laki-laki yang bukan mahrommu mengajak berjabat tangan denganmu, tanganmu sudah siap untuk tidak menerima jabat tangan itu.
Akan tiba saatnya nanti hari-harimu diisi dengan menghadiri majelis taklim dan berkumpul dengan orang-orang shalih/ah.
Akan tiba saat nya nanti media sosial yang kau punya bermanfaat untuk mengajak pada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.
Kapan waktu itu akan tiba?
Saat hatimu peka terhadap sinyal-sinyal hidayah dari-Nya.
Saat hatimu tidak sekeras detik ini.
Hidayah bukan ditunggu, tapi dijemput.
Hidayah kadang ada di sekitarmu, tapi hatimu yang belum menyadarinya.
Sentuhlah hatimu, agar hati itu tidak mengeras sebagaimana batu.
Agar hidayah itu juga dapat mudah masuk ke dalam kalbu.
Aku juga sama sepertimu, pernah begini dan begitu. Bahkan hingga saat ini pun terkadang masih begini dan begitu. Aku masih belum sampai pada kesempurnaan itu.
Karenanya, perlahan kuperbaiki pondasiku, yang masih amat rapuh.
Kuperbaiki ibadahku dan kucoba untuk selalu memperbaiki hubungan silaturrahim dengan saudara-saudaraku.
Semoga Allah selalu memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
امين يارب العالمين
اللهم صل وسلم وبارك على نبينا Ù…Øمد وعلى آله وصØبه وسلم تسليما كثيرا
[Inspirasi dari WAG]