AMERIKA SERIKAT—Juru Bicara Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa pengadilan yang berlangsung di Arab Saudi terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi “tidak cukup,” Sabtu (5/1/2018).
Revina Shamdasani mengatakan kepada pers di Jenewa, PBB kembali menyerukan penyelidikan independen “dengan keterlibatan internasional” terkait insiden tersebut.
BACA JUGA: Menlu Saudi: Bukan Krisis, Kasus Khashoggi Bawa Banyak Perubahan untuk Kerajaan
Berbicara kepada anggota pers di Jenewa, Ravina Shamdasani mengulangi seruan kantor untuk penyelidikan independen, “dengan keterlibatan internasional,” terkait pembunuhan Khashoggi.
“Sejak awal kasus ini kami telah mendesak keadilan. Kami telah menyerukan penyelidikan independen dengan keterlibatan internasional,” kata Shamdasani pada Jumat (4/1/2018).
“Kami mengetahui persidangan yang sedang berlangsung di Arab Saudi, tetapi ini tidak cukup,” tambah dia.
Menanggapi pertanyaan tentang ancaman hukuman mati bagi lima tersangka oleh jaksa Saudi, Shamdasani mengatakan Dewan HAM PBB selalu menentang hukuman mati.
Sidang pertama para tersangka pembunuh Khashoggi diadakan pada Kamis (3/1/2018) di Riyadh, Arab Saudi.
Pengadilan pidana di Riyadh menggelar sidang untuk 11 terdakwa, menurut laporan media setempat, mengutip pernyataan Jaksa Penuntut Umum Saudi.
Jaksa penuntut umum menuntut hukuman mati untuk lima terdakwa.
BACA JUGA: Gara-gara Kasus Khashoggi, Warganet Saudi Serukan Boikot Produk-produk Turki
Kontributor The Washington Post, Jamal Khashoggi hilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Setelah menghasilkan berbagai penjelasan yang bertentangan, Riyadh mengakui bahwa Khashoggi terbunuh di dalam gedung konsulat dan menyalahkan tindakan itu sebagai operasi rendisi yang gagal. []
SUMBER: ANADOLU