PALESTINA—Pejabat Hamas di Gaza mengatakan telah menahan puluhan warga Palestina yang dicurigai bekerjasama dengan Israel semenjak serangan Israel yang gagal di kawasan itu.
Operasi pasukan khusus pada 11 November, yang disebut Israel sebagai misi pengumpulan data intelijen, berbalik menjadi insiden mematikan ketika tentara Israel yang menyamar itu terlihat di dekat Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.
BACA JUGA: Hamas Tak akan Biarkan Kekacauan Berlanjut di Gaza
Baku tembak kemudian terjadi yang merenggut nyawa seorang perwira militer Israel dan tujuh anggota militan Palestina, termasuk seorang komandan militan Hamas setempat, seperti dilaporkan Kantor berita AFP, Rabu (9/1/2019).
“Pasukan keamanan kami menangkap 45 orang mata-mata setelah insiden di wilayah timur Khan Yunis. Dan kami sedang menyelidikinya,” kata Juru bicara Kementerian dalam negeri Hamas, Iyad al-Bozum, dalam sebuah pernyataan.
Dia tidak mengatakan apakah ada di antara mereka yang ditangkap diduga terlibat dalam insiden serangan pada November tersebut atau tidak.
Setelah baku tembak di Khan Younis, Hamas telah menerbitkan foto delapan orang dan dua kendaraan yang disebutkan terkait dengan operasi intelijen Israel itu.
BACA JUGA: PM Israel Lancang terhadap Erdogan, Hamas: Netanyahu Alami Skizofrenia
Pimpinan kelompok Hamas, yang meluncurkan investigasi besar-besaran terhadap insiden itu, tidak menyebutkan jati diri orang-orang yang terdapat dalam foto tersebut.
Bagaimanapun, operasi intelijen Isarel itu mendorong Hamas melakukan aksi balas dendam yang berdampak pada eskalasi kekerasan antara kedua belah pihak semenjak perang 2014. []
SUMBER: BBC