YERUSALEM—Kementerian Luar Negeri Palestina telah mengutuk keputusan oleh otoritas Israel untuk membuka jalan yang memisahkan komunitas Palestina dari pemukiman ilegal Yahudi di timur laut Yerusalem.
“Pembukaan jalan ini datang dalam kerangka upaya berkelanjutan Israel untuk merusak setiap peluang mencapai solusi politik,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan Kamis (10/1/2019).
BACA JUGA: Tentara Israel jadi Mimpi Buruk bagi Nelayan Gaza
Ia menambahkan, “Israel terus memaksakan rezim apartheid di Palestina yang diduduki.”
Menurut harian Israel Haaretz, pemerintah Israel baru-baru ini membuka kembali jalan raya yang kontroversial dalam upacara pelantikan resmi.
Dijuluki “Apartheid Road”, Rute 4370 menghubungkan Pemukiman Geva Binyamin khusus-Yahudi ke jalan raya Yerusalem-Tel Aviv.
“Jalan itu terbagi di tengah oleh tembok tinggi,” Haaretz menjelaskan. “Sisi barat melayani warga Palestina yang tidak bisa memasuki Yerusalem, sementara sisi timur diperuntukkan bagi pemukim Israel.”
Upacara pembukaan dilaporkan dihadiri oleh Walikota Yerusalem Moshe Leon, Menteri Transportasi Yisrael Katz dan Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan.
BACA JUGA: Polisi Prancis tangkap 102 Demonstran Rompi Kuning
Katz kemudian menggambarkan langkah itu sebagai “langkah penting menuju menghubungkan warga Dewan Binyamin [yaitu, pemukim] ke Yerusalem”.
Menurut Haaretz, jalan itu dibangun lebih dari satu dekade lalu. Namun hal itu tetap ditutup karena perselisihan yang berlangsung lama antara tentara Israel dan polisi mengenai siapa yang harus melakukan pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya. []
SUMBER: MUSLIM NEWS| HAARETZ