PENGAKUAN negara-negara di dunia terhadap sistem pengobatan tradisional, kini beraneka ragam. Berdasarkan kriteria yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) ada tiga sistem yang berlaku. Yaitu sistem integrative, sistem inklusif dan sistem toleran.
WHO menyebutkan hampir 80% populasi penduduk di Afrika menggunakan pengobatan tradisional dalam kehidupan mereka. Angka ini juga hampir berimbang di Asia dan Amerika Latin.
BACA JUGA: Obat Tradisional di Dunia
Di Cina konsumsi herba untuk mengobati penyakit mencapai 30-50%. Di San Fransisco, London dan Afrika Selatan 75% dari penderita HIV/AIDS menggunakan pengobatan komplementer lantaran medis tak banyak memberikan harapan.
Sekitar 70% penduduk Kanada paling tidak sekali dalam hidupnya menggunakan obat tradisional.
Di Jerman, negara yang terkenal dengan tradisi homeopathy-nya, hampir 90% penduduk pernah menggunakan herbal untuk tujuan pengobatan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Menurut laporan WHO, antara 1995-2000 tercatat ada 10.800 dokter yang mengambil pelatihan khusus dalam bidang pengobatan tradisional.
Di negara-negara Eropa lain, Amerika Utara, dan negara-negara industri lain setidaknya 50% dari populasi penduduk pernah menggunakan pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah kesehatan.
BACA JUGA: Petunjuk Nabi dalam Pengobatan Luka
Di Jepang 60-70% dokter meresepkan obat tradisional “kampo” untuk pasien mereka.
Di Malaysia, obat tradisional melayu yang sebagian besar sama dengan Indonesia digunakan berdampingan dengan pengobatan China dan India.
Di Amerika Serikat atas rekomendasi The National Institute of Health, 75 dari sekitar 125 sekolah kedokteran telah memasukkan materi obat tradisional dalam kurikulum sekolah di AS. []