ARAB SAUDI—Seorang ulama terkenal sekaligus dosen universitas di Saudi telah meninggal karena pendarahan otak setelah pihak berwenang Saudi menyuntikkan zat beracun ke dalam tubuhnya. Diduga penyuntikan racun ini terjadi selama penyiksaan di penjara sebagai tindakan keras yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman terhadap para pengkhotbah dan intelektual Muslim yang dituding melawan kerajaan.
Salah satu organisasi HAM non-pemerintah yang berusaha mempromosikan HAM di Arab Saudi, mengumumkan dalam sebuah pos di halaman Twitter resminya bahwa Dr. Ahmed al-Amari, seorang profesor di Fakultas Al-Qur’an di Universitas Islam Madinah, menderita pendarahan otak parah setelah injeksi.
BACA JUGA: 3 Tokoh Ini Tetap Dukung Pemerintah Saudi terkait Kasus Jamal Khashoggi
Kerajaan Arab Saudi akhir-akhir ini telah meningkatkan penangkapan yang bermotif politik, penuntutan, dan penghukuman terhadap tokoh yang dianggap pembangkang dan aktivis HAM.
Para pejabat Saudi juga telah mengintensifkan langkah-langkah keamanan di Provinsi Timur yang berpenduduk Syiah dan kaya minyak.
BACA JUGA: Tokoh Perlawanan Israel ‘Tertua’ Asal Inggris Meninggal Dunia
Provinsi Timur telah menjadi tempat demonstrasi damai sejak Februari 2011. Para pengunjuk rasa menuntut reformasi, kebebasan berekspresi, pembebasan tahanan politik, dan diakhirinya diskriminasi ekonomi dan agama terhadap wilayah kaya minyak.
Protes telah disambut dengan tindakan keras oleh rezim dengan pasukan keamanan meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh provinsi. []
SUMBER: PRESSTV