KETIKA penutupan pemerintah AS memasuki minggu keempat, komunitas Muslim di Minnesota membagi-bagikan makanan gratis bagi para karyawan bandara, Minnesota Public Radio News melaporkan .
“Para karyawan bandara bukan pengangguran, mereka tidak dapat digaji. Mereka tidak bisa berhenti bekerja. Mereka tidak dapat mengambil pekerjaan lain,” kata Imam Asad Zaman, direktur eksekutif Muslim American Society of Minnesota.
BACA JUGA: AS Pangkas Donasi, Bantuan WFP untuk Puluhan Ribu Warga Gaza Berkurang
“Bagi beberapa dari mereka, ini adalah situasi yang sangat buruk. Jadi yang bisa kita lakukan hanyalah membeli makan siang untuk mereka,” ujar Imam Zaman.
Karena penutupan pemerintahan AS, 800.000 orang pegawai pemerintahan yang tidak begitu esensial akan dirumahkan atau dipaksa bekerja tapi tak digaji sampai ada kesepakatan antara pemerintah dan parlemen.
AS pernah mengalami hal serupa pada 5 tahun lalu. Yakni saat masa kepemimpinan Presiden Barack Obama. Kala itu, pemerintah AS ‘libur’ selama 16 hari, dan ada 850 ribu pekerja yang cuti selama penutupan pemerintahan itu.
Melihat ribuan karyawan belum digaji, organisasi layanan masyarakat Muslim Minnesota, Building Blocks of Islam, menyumbangkan 400 kotak makanan kepada karyawan bandara, Selasa (15/1/2019).
Di kotak makanan itu tertulis sumbangan dari “Komunitas Muslim MN.”
Imam mengatakan organisasinya membantu mengumpulkan uang untuk upaya dan berharap bisa kembali memberikan bantuan makanan minggu depan.
BACA JUGA: Jerman Akan Monitor Dana Bantuan Asing ke Masjid-masjid
“Kami pikir komunitas Muslim akan menyumbang untuk itu,” katanya.
Sebuah survei tahun 2010 oleh Pew Forum tentang Agama dan Kehidupan Publik menunjukkan bahwa 1% populasi Minnesota adalah Muslim. Bahkan, masjid pertama di kota Minneapolis dibangun pada tahun 1967. []
SUMBER: ABOUTISLAM