ALLAH Azza Wa Jalla telah memberi satu jaminan permintaan yang dikabulkan untuk setiap nabinya. Para nabi di masa lalu menggunakan keistimewaan ini untuk meminta sesuatu yang benar-benar ingin mereka buktikan. Beberapa nabi lainnya menggunakannya untuk melawan umat mereka sendiri karena mereka dulu sangat putus asa.
Misalnya, Nabi Nuh setelah berdakwah selama sembilan ratus lima puluh tahun, merasa frustrasi pada umatnya karena tetap tidak mendengarkan pesannya dan ia membuat permohonan ini: “Ya Allah, aku tidak ingin Engkau meninggalkan satu rumah pun orang kafir di bumi ini.”
BACA JUGA: Didoakan Rasulullah, Aisyah Tertawa dan Jatuh di Pangkuan Nabi
Setelah itu, Allah menghancurkan kotanya, yang pada saat itu adalah seluruh umat manusia.
Demikian pula Ibrahim mengajukan permohonan kepada Allah bahwa utusan Nabi Muhammad berasal dari keturunannya. Itulah sebabnya Nabi Muhamamd kemudian berkata, “Aku adalah doa dari ayahku, Ibrahim.” Nabi Musa memanjatkan permohonan melawan Fir’aun, “Ya Allah, jangan beri petunjuk orang ini.” Itulah yang terjadi, Fir’aun meninggal sebagai orang yang tidak berdaya. Nabi Sulaiman memanjatkan doa kepada Allah: “Berikanlah kepadaku sebuah kekuasaan yang tidak Engkau berikan kepada manusia lain di hadapanku.” Maka Allah memberinya kuasa yang tidak dimiliki siapa pun sebelumnya.
Bagaimana dengan Nabi Muhammad? Nabi berkata, “Allah telah memberikan satu atau dua jaminan kepada setiap nabi dan setiap utusan, untuk mengabulkan doanya. Dan setiap nabi telah menggunakan kedua permintaan ini untuk dirinya sendiri di dunia ini, kecuali aku. Aku telah menyimpannya dan aku belum menggunakannya dan aku tidak akan menggunakannya dalam kehidupan ini. AKu menyimpannya untuk umatku dan aku akan menggunakannya untuk mereka pada hari penghakiman. Dan doaku adalah, “Ya Allah, maafkan seluruh umatku.”
BACA JUGA: Saat Nabi Wafat, Tsauban Berdoa agar Matanya Dibutakan
Inilah doa Nabi, “Siapapun yang percaya kepadaku, ya Allah ampunilah dia. Allah akan menerima doa ini dan setiap Muslim akhirnya akan masuk Jannah.” Setiap orang yang percaya kepadanya dan bertindak atasnya bahkan sedikit pun, tidak peduli betapa berdosa orang itu, pada akhirnya akan masuk surga.
Jadi di sini kita lihat, bagaimana Nabi menyelamatkan doa yang satu ini bagi kita, yang sebenarnya bisa dia gunakan untuk dirinya sendiri. Tapi dia memilih untuk umatnya, ini menunjukkan kepada kita cinta yang dia miliki untuk kita semua.
Allahuma sholi ala Muhammad. []