SETIAP orang pasti pernah mengeluh. Bisa dibilang mengeluh adalah hal yang wajar. Tapi, hati-hati keseringan mengeluh bisa berakibat fatal terhadap kesehatan fisik dan mental. Mungkin kita pikir kalau sudah menyampaikan keluhan akan merasa lebih baik. Tapi kenyataannya keluhan itu terus dilontarkan entah sampai kapan.
Berikut 5 bahaya keseringan mengeluh bagi kesehatan:
Mengeluh bisa memengaruhi daya ingat
Sebuah studi dari Stanford University pada tahun 1996 tentang MRI menunjukkan bahwa kebanyakan mengeluh ternyata dapat mengurangi volume hippocampus—bagian otak yang memiliki fungsi kognitif.
Hippocampus yang lebih kecil akan memengaruhi daya ingat dan kemampuan beradaptasi di situasi baru. Jika kita terus-terusan mengeluh, hati-hati saja bagian otak ini akan terkikis. semakin banyak hippo campus yang terkikis, kita bisa terkena Alzheimer.
Orang-orang di sekitar bisa terpengaruh berpikiran negatif
Pemikiran negatif seseorang ternyata bisa memengaruhi teman-temanya yang sebenarnya tidak tahu apa-apa soal permasalahanmu itu. Pada akhirnya, kita bukannya mendapat bantuan melainkan serangan pemikiran negatif dari orang lain yang akan semakin membuat seseorang makin stres.
Jadi, jika kita punya masalah jangan sering membagikan keluh kesah pada orang lain.
Kita akan lebih sering berpikir dan berperilaku negatif
Mengeluh bisa membuat otak kita bereaksi dan memengaruhi pikiran serta tubuh. Seorang saintis computer dan filosof Steven Parton menjelaskan:
Di dalam otak kita terdapat banyak sinapsis yang terpisah dalam ruang kosong dengan sebutan “celah sinaps” (synaptic cleft). Saat kita memikirkan sesuatu, satu sinapsis akan mengeluarkan zat kimia di antara celah tersebut ke sinapsis lainnya. Nah, zat ini akan membangun jembatan bagi sinyal elektrik.
Sinyal-sinyal tersebut akan membuat sinapsis terus berkesinambungan bila pemikiran tersebut terus kita pikirkan. Maka, kalau kita mengeluh terus-terusan, hal ini akan mempengaruhi persentase pemikiran negatif yang kemudian akan mempengaruhi perilaku juga.
Hormon stres bisa meningkat
Saat mengeluh, kita sedang dalam keadaan stres. Sehingga tubuh memproduksi hormon kortisol. Ini adalah hormon yang muncul saat kita merasa dalam bahaya dan mencari perlindungan. Saat level kortisol naik drastis, tekanan dan gula darah ikut naik. Bila mengeluh berulang kali, tentu hormon ini akan terus ada dan akhirnya mempengaruhi hippocampus.
Banyak mengeluh bisa memperpendek usia
Mengeluh terus-terusan taj cuma memberikan pengaruh buruk untuk jangka pendek, tapi juga jangka panjang. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Archives of General Prychiatry menuliskan bahwa orang yang optimis memiliki umur lebih panjang daripada yang pesimis.
Datanya menunjukkan, 55 persen dari mereka memiliki risiko kematian lebih rendah dari semua penyebab dan 23 persen risiko kematian lebih rendah akibat serangan jantung.
Stres jangka panjang dapat mempengaruhi sistem imun dan keseimbangan metabolisme. Maka, tentu saja hal ini bisa membuat kesehatan menurun. Bila tak segera diatasi, kondisi tubuh akan semakin menurun dan akhirnya meninggal. []
SUMBER: IDN TIMES