KUNINGAN–Alifa Qalesya Barizah, seorang balita berusia 2 tahun asal Kuningan, saat ini tengah berjuang melawan virus Congenital Rubella Syndrom (CRS), yang ia dapat ketika masih dalam kandungan.
Dampak dari virus tersebut, Alifa mengalami banyak masalah kesehatan. Balita cantik ini mengalami katarak di kedua mata, jantung bocor, keterlambatan tumbuh kembang, dan tuli berat.
BACA JUGA: Kisah Bayi 1,5 Bulan yang Selamat dari Bencana Tsunami di Lampung
Alifa terlahir dari keluarga kurang mampu, ayahnya hanyalah bekerja sebagai serabutan dengan penghasilan minim dan tidak tentu. Ibu Alifa tidak bekerja dikarenakan fokus merawat putri kecilnya. Saat ini mereka tinggal di sebuah kontrakan kecil di wilayah Kuningan.
Doa dan perjuanggan terus dilakukan oleh sang Ibu, Lia Siti Nurjanah. Lewat sejumlah pengobatan dan konsultasi dengan berbagai dokter spesialis.
“Saya akan melakukan apapun untuk kesembuhan Alifa, meskipun saya mesti pinjam kesana sini untuk biaya berobat Alifa,” kata Lia.
Lia menceritakan jika pada mulanya, ia dan suami hanya menyangka tubuh mungil anaknya disebabkan hanya kekurangan gizi. Namun saat usia anaknya menginjak 1,5 bulan kelainan terlihat di kedua mata anaknya. Mengetahui hal tersebut, Lia pun langsung membawa putri kecilnya ke dokter terdekat
“Dokter mengdiagnosa Alifa terkena katarak di kedua matanya akibat virus Congenital Rubella Syndrom, berat badan Alifa yang kurang pun disebabkan oleh virus itu,” ungkap Lia.
Keinginan sembuh untuk sang anak membuatnya terus bersemangat mencari pengobatan di sejumlah rumah sakit. Atas saran seorang dokter pada awal pemeriksaan, akhirnya Alifah dibawa untuk ke tahap pengobatan lanjutan.
Usai kembali diperiksa, kesabaran Lia dan suami mesti lebih ditingkatkan, pasalnya dokter mengdiagnosa penyakit lain pada putri kecil mereka. Alifa didiagnosa mengalami Kebocoran Jantung sebesar tiga milimeter.
BACA JUGA: Ngeri! Perawat Ini Tarik Bayi dari Rahim Ibunya hingga Kepalanya Terlepas
“Saat itu hati kami sangat hancur, badan saya lemas, saya tidak tega sama Alifa yang harus menanggung semua ini, ” ungkap Lia.
Tidak lama dari diagnosa tersebut, Lia dan suami kembali memeriksa putri kecilnya tersebut. Dan mereka pun kembali dibuat kaget dengan diagnosa baru putri kecilnya. Dokter kembali mendiagnosa kalau pendengaran Alifa mengalami gangguan. Virus CRS tersebut telah membuat Alifa tidak bisa mendengar.
Orang tua Alifa belum bisa memasangkan alat bantu mendengar untuk putrinya tersebut. Keterbatasan biaya menjadi alasan utama mereka.
“Saat ini kami sangat kebingungan dengan biaya pengobatan Alifa, penghasilan bapak hanya cukup untuk biaya makan dan untuk menyicil sedikit demi sedikit hutang kami,” papar Lia.
Lia mengatakan jika saat ini putri kecilnya gampang terkena sakit, kondisi jantung Alifa yang bocor menjadi l penyebabnya.
Besar harapan Lia dan suami melihat putri kecilnya tumbuh normal seperti balita seusianya.
Dalam upaya membantu meringankan beban Lia dan menyembuhkan Alifa, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk menyisihkan rezekinya untuk mereka. []