“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub, mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tdak memperoleh air, bertayamumlah dengan tanah yang baik; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu supaya kamu bersyukur.” (QS Al-Maidah [5]: 6)
SEL tubuh (somatic) manusia adalah unit terkecil biologis. Walaupun kecil, sel ini super lengkap dan “homunculus” dari alam semesta. Artinya, di dalam sebuah sel, semua mekanisme yang berlaku di alam semesta (sunatullah) pun dapat terjadi.
Komunikasi antar sel, pembentukan potensial aksi, dan aspek signalling adalah bukti komprehensifnya fungsi sel. Selama ini, kita hanya mengenal komunikasi yang mengacu pada endokrin, parakrin, dan sitokin. Namun sesungguhnya, ada mekanisme komunikasi lainnya yang berlangsung ditingkat subatomic (quark).
BACA JUGA: Ketika Nabi Shalatkan Jenazah Hamzah hingga 70 Kali
Wudhu dan tayamum menggunakan analogi perpindahan elektron dari sekumpulan awan elektron yang dihasilkan dari proses fisiologis harian. Oleh karena itu, lokasi pembasuhan adalah daerah ujung-ujung anggota tubuh, termasuk pada ekstremitas.
Air dan debu juga memiliki karakter spesifik, yaitu memiliki polaritas sejenis. Maka, selain wudhu dan tayamum, shalat dan ibadah lainnya pun yang menghasilkan sensasi otak yang berupa gelombang ketenangan dan juga antagonisnya yang berupa kecemasan, kesedihan, dan ketakutan dapat diproyeksikan ke seluruh sel tubuh. Tasbih sel-sel bisa terganggu.
Apa yang kita dengar, lihat, pikir dan rasakan akan ditransmisikan ke seluruh sistem tubuh melalui aksi HPA atau HHA (hipotalamus-hipofisis-adrenal) dan juga pola komunikasi antar sel lainnya. Hal itu diterjemahkan melalui pemahaman bacaan shalat dan mengerti maksud gerakannya.
Takbir menggambarkan keseimbangan antar hemisfer kiri dan kanan sehingga jika dilatih terus-menerus akan mendorong terjadinya sinergisasi antara fungsi logika dan fungsi estetika. Korpus kalosum akan menjadi organ penting yang bekerja secara maksimal.
Selain aktivitas di otak, perubahan karakter kejiwaan karena adanya transmisi yang kuat akan diterima setiap sel di seluruh tubuh. Perpetual motion (energy gerakan lanjutan yang dinamis) yang terjadi dapat digambarkan seperti sebuah gerakan melingkar (anguler) yang indah pada saat manusia melakukan ibadah thawaf di Baitullah, Kabah. Di tingkat seluler dan proses ekspresi gen dalam bentuk asam amino dan protein, konsep tasbih ini juga berlaku.
Insya Allah kita masih ingat bagaimana hasil konsepsi yang semula hanya berjumlah satu sel kemudian berkembang menjadi blastokis dan selanjutnya bahkan mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jaringan dan organ yang spesifik.
BACA JUGA: Setidaknya Tunaikan Shalat Tasbih Sekali Seumur Hidup
Blastokis adalah stadium perkembangan embrio manusia (mamalia) berupa sel bulat berongga dan berisi cairan yang terletak dibagian atas rahim pada sisi yang sama dengan tempat ovarium melepaskan sel telur.
Peran gen-gen homeoboks yang mengendalikan proses diferensiasi dan pengekspresian protein khusus memperlihatkan adanya pola (pathway) rumit yang tercermin konsep aritifical intelligence atau sebuah aktivitas kontrol yang sangat terprogram.
Salah satu elemen yang terlibat langsung dalam proses kontrol signaling adalah Signalling Recognition Particle (SRP) yang terdiri atas 7 SLRNA. Tanpa adanya peran partikel ini, proses sinyal tranduksi akan terhenti dan gen yang bersifan wildtype tidak akan dapat diekspresikan. Dengan demikian, mekanisme seleksi dapat terjadi di sini. Protein mana yang akan diproduksi dan protein mana yang ditahan terlebih dahulu?
Pada dasarnya, setiap gerakan shalat dan semua proses yang terjadi di dalamnya adalah stimulasi untuk mengoptimalkan semua bagian tubuh diberbagai tingkatan. Setiap gerakan pada gilirannya akan memberikan efek harmonis yang mengoptimalkan fungsi kemanusiaan kita. Secara sosial kita akan menjadi pribadi yang bersifat jauh dari kekejian dan kemungkaran. []
GELEGAR OTAK
Ayo cari tahu apa yang tersembunyi dalam otak anda!
By: Tuhid Nur Azhar