Oleh: Vega Rahmatika Fahra
Korda Muslimah Karim Padang
SESUNGGUHNYA Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing, yaitu orang-orang yang senantiasa memperbaiki masyarakat dan negara dengan kembali kepada syariat Allah.
Islam takkan pernah kehabisan pejuang yang ikhlas. Jika ada pejuang yang setengah-setengah dalam amanah dakwahnya, maka ia pun akan mendapatkan hasil yang setengah-setengah.
BACA JUGA: Pejuang Subuh Purwakarta Gelar Seminar Islami dan Motivasi Pra Nikah
Islam takkan pernah kekosongan para pejuang yang tulus. Jika ada yang tidak serius dalam dakwah, maka secepat kilat dia akan mudah digantikan oleh orang-orang serius.
Jika dakwah telah menjadi poros kehidupan, maka takkan pernah sia-sia segala pengorbanan.
Dari tangan pejuang dakwahlah akan diraih keistimewaan, yaitu kembali ke Islam. Meninggalkan segala bentuk gaya hidup yang sesat seperti hedonisme, artisisme, selebritisisme, pacaranisme, boybandisme, girlbandisme, koreanisme, kapitalisme, sekulerisme dan isme-isme yang lain.
Sesungguhnya ketenaran dan popularitas seperti itu hanyalah semu belaka dan tak berarti apa-apa untuk membayar surga-Nya di akhirat kelak, dan akan menjerumuskan ke dalam api neraka.
“Barangsiapa yang ada di pagi hari hasrat dunianya lebih besar maka itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah, dan barangsiapa yang tidak takut kepada Allah maka itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah, dan barang siapa yang tidak memerlukan bantuan para muslimin semuanya maka dia bukan golongan mereka.” (HR. Al-Hakim dan Baihaqi)
Sungguh tidak berarti hidup ini, manakala hanya untuk memuaskan kesenangan pribadi. Mencoba mengatur kembali hati dan hidup kita untuk manfaat dan bermanfaat bagi sesama, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
BACA JUGA: Kisah Kehidupan Pejuang Palestina
Ada atau tanpa adanya kita sebagai pejuang, Islam akan kembali melanjutkan kehidupan seperti masa kenabian. Karena itu adalah janji Allah.”
Jadi. Tentukan pilihan. Menjadi pejuang atau pecundang? []