KETIKA Nabi Musa mengungsi dari Mesir menuju ke negeri Madyan untuk menghindari kejaran Fir’aun dan pengikutnya, beliau menempuh perjalanan yang arah dan liku-likunya belum pernah diketahui. Dalam keadaan semacam ini, tentu saja Nabi Musa sangat khawatir akan tersesat dalam perjalanan. Karena itu, beliau memohon petunjuk kepada Allah dengan berdoa,
“Semoga Tuhanku memberikan petunjuk kepadaku jalan (arah) yang benar.” (QS. Al-Qashash (28) : 22)
BACA JUGA: Merasa dalam Kondisi Serba Sulit? Lafalkan Doa Nabi Musa Ini
Permohonan Nabi Musa ini merupakan hal yang fitrah atau sejalan dengan tabiat manusia. Karena setiap orang yang menuju ke suatu tempat yang masih asing bagi dirinya akan merasa cemas dan khawatir kalau-kalau tersesat.
Dengan memanjatkan doa seperti di atas, Nabi Musa memohon kepada Allah agar perjalanannya menuju ke negeri Madyan ditempuh dengan lapang dan mudah. Begitu juga halnya dengan orang lain yang mengalami hal serupa, ia pun berharap agar Allah memberikan petunjuk dan bimbingan agar ia tidak tersesat.
Dengan adanya doa tersebut, kita memperoleh pelajaran bahwa Allah akan memberikan petunjuk kepada kita dalam segala urusan selama kita mau memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan beriman sesungguhnya kepada-Nya.
BACA JUGA: Do’a Nabi Musa Saat Menempuh Perjalanan
Doa Nabi Musa tersebut dapat digunakan oleh siapa saja untuk kepentingan yang sama. Doa tersebut boleh dibaca dalam bahasa arab atau pun dengan bahasa lain sesuai dengan yang bersangkutan. Sungguh hanya kepada Allah lah kita mengembalikan segala urusan. []
Sumber: 100 Doa dalam al-Quran dan Penjelasannya | Drs. M. Thalib | Irsyad Baitus Salam