JEPANG—Produsen makanan Jepang kini mulai melirik pasar makanan halal. Akibat menurunnya permintaan dari pasar domestik, para produsen makanan lokal akhirnya tertarik memasarkan produk mereka ke luar negeri guna menambah pundi-pundi uang.
Menurut laporan, pasar yang dinilai ‘menjanjikan’ oleh produsen makanan lokal Jepang adalah Timur Tengah. Tentunya untuk bisa menembus pasar Timur Tengah produsen makanan Jepang harus memiliki sertifikat halal.
Untuk itu, salah satu produsen permen, Kabaya Foods, baru saja memperoleh sertifikasi halal dari Uni Emirat Arab untuk jalur produksi di wiayah Ibaraki, sebelah timur laut Tokyo. Perusahaan ini bertujuan menjual makanan ringan cokelat berbentuk panda yang akan diproduksi di pabrik di Dubai dan bagian lain di wilayah itu pada 2017.
Sebelumnya, Kabaya menggunakan bahan mengandung turunan babi yang digunakan untuk perekat kemasan. Namun karena hal itu tidak memenuhi kriteria halal, maka mereka mencari cara lain yang tidak melanggar prinsip halal dalam Islam.
Makanan ringan yang diberi nama Sakusaku Panda ini telah dijual di Hong Kong dan Amerika Serikat. Produsen berharap dapat membangun pasar yang kuat di Timur Tengah, lebih cepat dari pesaing domestiknya.
Pembuat minuman kopi UCC Ueshima Coffee juga telah mengantongi sertifikat halal di tiga lokasi pabrik dalam negeri di antaranya di Shizuoka, tidak jauh dari Gunung Fuji. Perusahaan telah memulai mengekspor kopi dan kopi kaleng instan ke Dubai. Ketua UCC Tatsushi Ueshima mengatakan juga akan mempertimbangkan memperluas pasar ke bagian lain dari wilayah tersebut seperti Arab Saudi.
Sementara itu, Kokubo Ice, produsen es krim telah memasuki pasar Timur Tengah. Perusahaan memulai pengiriman produk untuk es kopi ke Dubai sejak 2015. Kokubo Ice berencana memperluas penjualan ke pengecer lokal. Ezaki Glico, produsen utama permen Jepang, juga mempertimbangkan mengekspor produknya ke Timur Tengah.
Seperti dilansir dari Nikkei Asia Review baru-baru ini, Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang menilai pasar makanan di Timur Tengah kini sedang berkembang. Pasar makanan dan minuman Muslim diperkirakan akan tumbuh ke angka 2,53 triliun dolar AS pada 2019.
Pada Februari 2017, sebuah lembaga sertifikasi halal yang didukung oleh pemerintah Uni Emirat Arab telah diluncurkan di Tokyo. Hal ini memberikan bisnis Jepang kesempatan untuk cepat mendapatkan sertifikasi dan mulai menjual lebih banyak produk di daerah mayoritas Muslim. []