BANDA ACEH—Buku berjudul “Ilmu Falak, antara Fiqih dan astronomi” karya salah seorang Ulama Aceh Tgk. Abdullah Ibrahim akrab dipanggil dengan Abu Tanjong Bungong, dicetak oleh Kemenag Aceh.
Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh berharap dengan adanya buku karya Ulama Aceh ini, mampu membangkitkan semangat kembali untuk memajukan ilmu yang sudah pernah berkembang pada abad ke 18 dan 19 lalu di aceh melalui ulama aceh tgk. chik kuta Karang.
“Naskah buku tersebut telah masuk ke Kanwil Kemenag Aceh sejak akhir tahun 2015 untuk proses pengeditan oleh pakar Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra Salma sampai Akhir 2016 dan selesai percetakan pada tahun 2017,” ujar Daud, lansir Kemenag, Selasa (14/3/2017)
Latar belakang buku tersebut dicetak, lanjut Daud Pakeh, adalah karena buku-buku Fiqih yang berkaitan dengan ilmu falak terutama karangan ulama Dayah Aceh masih sangat sedikit jumlahnya.
“Rencananya buku yang berjumlah 162 halaman ini membahas tentang arah kiblat dalam perspektif Fiqh dan Falak akan didistribusikan ke perpustakaan dan juga KUA di seluruh Aceh secara Gratis,” ujarnya.
Ia berharap buku tersebut mampu menjawab anggapan istilah “kiblat Fiqh dan kiblat Falak” oleh sebagian orang, karena antara Fiqh dan Falak tidak bertentangan satu sama lainnya.
Sedangkan Abu Tanjong Bungong pengarang buku ini berpendapat bahwa pada kenyataannya Fiqh dan Falak ini tidak ada perencanaan, bahkan Fiqh mendorong lahirnya ilmu Falak, Sementara ilmu Falak mensosialisasikan konsep Fiqh di lapangan. []