JAKARTA–Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka korupsi. Dalam kasus ini, Supian diduga merugikan negara sebesar Rp 5,8 triliun dan USD 711 ribu.
Supian sendiri tercatat memiliki harta berjumlah Rp 1,5 miliar. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilihat dari situs KPK, Sabtu (2/2/2019), harta Supian tercatat berjumlah total Rp 1.580.262.173. LHKPN itu merupakan laporan yang disampaikannya pada 29 Maret 2018.
BACA JUGA: Tersangka Korupsi Politik di KPK: 230 Wakil Rakyat, 107 Kepala Daerah
Jumlah harta Supian terdiri dari empat bidang tanah dan bangunan di Kotim seharga Rp 1.060.667.693. Keempat bidang tanah dan bangunan itu tertulis berasal dari hasil sendiri.
Supian tidak tercatat memiliki kendaraan maupun surat berharga. Dia kemudian tercatat memiliki kas senilai Rp 519.594.480.
Dalam kasus ini, KPK menduga Supian menyalahgunakan kewenangannya terkait penerbitan izin usaha pertambangan (IUP) pada tiga perusahaan. Ketiga perusahaan yang dimaksud ialah PT FMA (PT Fajar Mentaya Abadi), PT BI (Billy Indonesia), dan PT AIM (Aries Iron Mining).
Supian diduga menerbitkan IUP meski ketiga perusahaan itu belum melengkapi persyaratan yang seharusnya. Dugaan kerugian negara Rp 5,8 triliun dan USD 711 ribu itu disebut KPK berasal dari produksi hasil pertambangan bauksit, kerusakan lingkungan, serta kerugian kehutanan akibat produksi dan kegiatan pertambangan.
BACA JUGA: KPK Dukung Wacana KPU Umumkan Caleg Mantan Terpidana Korupsi
Selain dugaan kerugian negara hingga triliunan rupiah, Supian juga diduga menerima dua mobil mewah dan uang. Penerimaan itu diduga masih terkait perizinan bagi ketiga perusahaan tersebut.
“Terkait dengan sejumlah pemberian izin tersebut, diduga SH (Supian Hadi) selaku Bupati Kotawaringin Timur periode 2010-2015 telah menerima mobil Toyota Land Cruiser seharga Rp 710 juta, mobil Hummer H3 seharga Rp 1,35 miliar, dan uang Rp 500 juta,” ucap Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (1/2). []
SUMBER: DETIK