UMAR bin Khattab merupakan sahabat yang tegas serta sangat disegani. Sebelum masuk Islam, Umar sangat benci terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan sangat menentang dakwah Rasulullah. Ia pun pernah dikenal karena pernah mengubur anak perempuannya hidup-hidup.
Umar masuk Islam dengan kesungguhan yang tidak ada batasnya, dan membela Islam sekuat dia memerangi Islam sebelumnya.
BACA JUGA: Doa Umar soal Pengharaman Khamar
Suatu ketika Umar berdiri di hadapan Rasulullah seraya berkata, “Wahai Rasulullah, bukankah kita berada di jalan yang benar, apabila kita mati ataupun hidup?”
Rasulullah menjawab, “Benar, demi Zat Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya kalian berada di jalan yang benar apabila kalian mati ataupun hidup.”
Umar lalu berkata, “Kalau begitu kenapa kita harus bersembunyi? Demi Zat yang telah mengutusmu dengan kebenaran Islam, kita harus keluar!”
BACA JUGA: Rasulullah: Ya Allah, Muliakan Islam dengan Salah Satu dari Dua Umar
Saat itu Rasulullah tampaknya telah berpikir bahwa sudah saatnya untuk mengumumkan Islam secara terang-terangan. Di samping dakwahnya mulai kuat dan mampu membela dirinya, beliau memerintahkan untuk mengumumkan Islam. Rasulullah kemudian keluar dalam dua barisan. Barisan pertama dipimpin oleh ‘Umar, sementara barisan lainnya dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib.
Derap langkah kaki mereka menerbangkan pasir jalanan yang mereka lalui, sampai akhirnya mereka masuk ke Masjid Al-Haram. Ketika melihat kedua barisan yang dipimpin oleh Hamzah dan ‘Umar, kaum kafir Quraisy tampak muram wajahnya dan merasa gundah. Sejak itulah Rasulullah SAW memberi gelar Al-Faruq kepada Umar yang artinya sang pembela antara haq dan bathil. []
Sumber: 150 Kisah Umar bin al-Khaththab/ Penulis: Ahmad Abdul `Al Al-Thahtawi/ Penerbit: Mizan/ April 2016