MENURUT bahasa, mati berarti keluarnya roh dan jasad atas perintah Allah SWT semata, tida seorang pun diberi hak untuk itu karena perintahnya datang dari Allah SWT, sedangkan pelaksanaannya adalah malaikat yang diberi wewenang untuk mencabut nyawa.
Hal ini merupakan sunnatullah bagi makhluk-Nya, sejak Adam diciptakan sampai hari kiamat. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menolak kematian meskipun ia memiliki ilmu, seperti ilmu kedokteran dan ilmu bedah, yang telah menguasai ilmu anatomi tubuh manusia dan DNA yang dapat membedakan manusia satu dari yang lain.
Allah Yang Mahasuci telah menganugerahi akal kepada manusia. Meskipun ilmu pengetahuan sekarang ini telah berkembang sangat pesat serta banyak penemuan baru yang dapat mengangkat kesejahteraan hidup manusia, kemampuan akal manusia tetap terbatas karena semuanya akan terhenti pada usia pikun dan kematian.
BACA JUGA:Â Macam-macam Kematian
Tidak seorang pun dapat mengelak dari kedua hal tersebut, tidak ada yang mampu membatalkan, bahkan tidak ada yang mampu mengetahui misteri keduanya.
Kematian meruapakan sunnatullah yang tidak dapat diubah oleh makhluk. Sebagaimana segala peristiwa di alam ini yang merupakan ketetapan Allah, seperti sperma yang merupakan asal mula manusia, udara yang mengandung unsur oksigen, hidrogen, karbon dioksida yang menjadi sumber kehidupan manusia. Meskipun kandungan usnsurnya sama, komposisi unsur di udara, air, dan tanah tidak sama. Manusia tidak akan dapat mengubah apa yang telah ditetapkan Sang Khalik.
Allah berfirman:
“…(Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah Allah pada nabi-nabi yang telah terdahulu. Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,” (QS. Al-Ahzab: 38).
Allah berfirman:
“…Itulah (ketentuan) Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan ketika itu rugilah orang-orang kafir,” (QS. Al-Mu’minum: 85).
Allah berfirman:
“Sebagai sunnah Allah yang (berlaku juga) bagi orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan engkau tidak akan mendapati perubahan pada sunnah Allah,” (QS. Al-Ahzab: 62).
BACA JUGA:Â Doa Terhindar dari Kematian yang Buruk
Sesungguhnya manusia tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut meskipun ilmu pengetahuan manusia telah mengalami kemajuan pesat. Memang penemuan ilmiah akan terus berjalan tanpa dapat dicegah, hanya saja semua itu akan terhenti pada ketentan Allah Yang Mahasuci karena kemampuan manusia terbatas, sedangkan ilmu Allah tak terbatas. []
Sumber: Misteri Kematian dan Alam Barzakh/Karya: Mahir Ahmad Ash-Syufiy/Penerbit: Tiga Serangkai/Tahun: 2007