PALESTINA–Seminar kebudayaan politik di Paris menegaskan mayoritas rakyat Prancis menginginkan agar penjajah Israel dievaluasi, dan diberikan sanksi atas kejahatannya terhadap hak bangsa Palestina.
Peserta seminar, ketua asosiasi solidaritas Prancis–Palestina, Bernard Halborn, menyerukan untuk mengakhiri penjajahan Israel di Palestina, Senin (4/1/2019). Ia juga menginginkan agar Israel mencabut blokade dan menghentikan proyek permukiman di Tepi Barat dan al-Quds Timur.
BACA JUGA: Supporter Spanyol Kibarkan Bendera Palestina di Hadapan Tim Basket Israel
Helbron mengatakan dalam seminar, mayoritas rakyat Prancis menuntut pemerintah untuk mengevaluasi Israel dan menerapkan sanksi atas kejahatannya terhadap Palestina, dan salah satu tujuan dari asosiasinya adalah menekan pemerintah untuk itu, ungkap Uenews.
Sementara itu David Symla, seorang Yahudi keturunan Tunisa dan menghabiskan hidupnya di Paris mengatakan, dirinya bergabung ke kelompok yahudi Kibutaz pasca perang enam hari antara Israel dan Negara Arab tahun 1967.
Seminar diawali dengan resume terkait konflik, Symla dan Helbron bertukar pemikiran seputar pangkal persoalan, dan keduanya sepakat untuk melakukan pemboikotan terhadap produk Israel, karena berada di permukiman illegal dan menyerobot tanah Palestina untuk mencari keuntungan materil.
BACA JUGA: Lagi, Israel Paksa Warga Palestina Bongkar Rumah Sendiri
Hal itu dilakukan untuk menghentikan proyek permukiman dan menekan pemerintah, serta menyerukan aksi boikot internasional terhadap Israel untuk mencari solusi yang tepat.
Seminar diselingi dengan dialog seputar boikot produk Israel, urgensi dan sasarannya. []
SUMBER: PALINFO