SYUKUR itu artinya membuka. Mereka yang bersyukur adalah mereka yang membuka nikmat-Nya, sehingga bukan hanya dia yang merasakannya. Mereka yang di sekelilingnya pun mendapatkan cipratan anugerah-Nya.
Orang yang bersyukur itu memaknai sukses dengan mensuksekan orang lain. Jika ia kaya, ia ikut mengkayakan orang lain. Jika ia cerdas, ia pun cerdas bersama sahabat-sahabatnya.
Kemampuan bersyukur adalah limpahan dari-Nya, seandainya Allah tidak menghadirkannya dalam kalbu kita, niscaya kelu lisan ini untuk bersyukur. Sebagaimana doa Nabi Sulaiman As, “Ya Tuhanku berikanlah aku kemampuan untuk mensyukuri nikmat Mu atas ku dan kepada orang tuaku.“
BACA JUGA: Berlipat Ganda Nikmat Setelah Bersyukur
Bersyukur itu dimulai dari yang sedikit, mereka yang sulit bersyukur ketika sempit, maka tidak akan bersyukur ketika lapang.
Nabi SAW bersabda, “من لا يشكر القليل لا يشكر الكثير” Siapa yang tidak bersyukur atas sedikitnya nikmat maka banyaknya, ia tidak akan bersyukur.
Siapa yang tidak pandai berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak akan mampu bersyukur kepada-Nya.
Nabi SAW bersabda, “Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak berterima kasih kepada Allah.”
Dalam riwayat lain Nabi SAW bersabda, “Siapa yang diberikan kebaikan kepadanya, lalu ia mengucapkan kepadanya Jazakallah khairan maka ia telah mencapai pujian yang tinggi.“
Bersyukur adalah menggunakan nikmatnya sesuai dengan petunjuk-Nya, baik dalam mendapatkannya dan ketika membelanjakanya.
Allah juga bersifat Assyakur, arti Allah bersyukur adalah ia yang memberikan pahala yang besar atas amal yang kecil.
Apa perbedaan antara Syakir dengan Syakur?
Dijelaskan dalam Risalah Qusairiyah karya Abi al Qasim Abdul Karim Bin Hawazin Al Qusairi, berikut penjelasannya.
BACA JUGA: Menjadi Manusia yang Pandai Bersyukur
Syakir bersyukur atas nikmat yang ada, dan Syakur tetap besyukur atas nikmat yang luput.
Syakir, bersyukur atas pemberian-Nya, dan Syakur, senantiasa bersyukur walau dalam musibah.
Syakir, bersyukur atas manfaat yang didapat, dan Syakur adalah tetap besyukur walau tidak mendapatkan keuntungan dari usahanya.
Seorang mukmin adalah yang orang yang tetap bersyukur dalam segala keadaaan, karena sejatinya ia tidak pernah luput dari curahan rahmat-Nya.
Nabi SAW bersabda, “Orang mukmin itu ajaib, jika ia mendapatkan nikmat ia bersyukur dan itu baik untuknya, sedangkan jika ia ditimpa musibah ia bersabar dan itu juga baik buatnya, dan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin.
Setiap saat , setiap keadaan dan setiap kejadian adalah sarana untuk selalu bersyukur terhadap anugerah-Nya. Sungguh sulit menemukan alasan untuk tidak bersyukur bagi mereka yang berakal. []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari