CIANJUR — Imas (37), Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang hilang kontak selama 10 tahun, akhirnya bisa pulang ke rumahnya di Cianjur, Selasa (5/2/2019).
Imas diduga mendapat perlakuan kekerasan dari sang majikan selama dirinya dinyatakan hilang kontak.
Keberadaan Imas pertama kali diketahui oleh seorang TKW asal Filipina yang mengaku menyaksikan baju Imas berlumuran darah. Dia lalu mencari TKW asal Indonesia lainnya dan mengabarkan kondisi Imas yang memprihatinkan.
BACA JUGA: Syeikh Ali Jaber Apresiasi TKW Indonesia lewat Sebuah Video
Video yang menampilkan kondisi Imas sempat beredar di media sosial. Dalam video itu, seorang TKW asal Jabar berusaha memberikan makanan kepada Imas. Sosok Imas sendiri tak terlihat karena dia berada di balik pintu yang tertutup rapat. Namun, Imas yang hanya mampu menjulurkan tangan di bawah pintu itu sempat bertutu tentang kondisinya.
Dari beberapa TKW yang meng-upload kondisi Imas, seorang guru asal Cikalongkulon, Cianjur, Neni Inayatilah (35) berhasil mengenali Imas. Neni lalu berupaya mencari kontak Imas untuk mengetahui kondisi dan keberadaannya.
“Saat berhasil video call, Imas menangis ia minta pulang,” ujar Neni, di Cianjur, Rabu (6/2/2019).
Neni mengatakan, ia melakukan kontak dengan Imas sekitar November 2018. Sejak saat itu ia mulai melakukan upaya agar Imas bisa dipulangkan.
“Imas itu dulu tinggal di Cikalongkulon namun setelah menikah ia pindah ke Maniis, Purwakarta,” kata Neni.
Neni pun sempat berdialog dengan Bupati Purwakarta mengenai keberadaan Imas yang mengkhawatirkan. Arahan dari bupati, Neni disuruh untuk mendatangi Dinas Tenaga Kerja. Ia pun lantas menghubungi Dinas Tenaga Kerja dan memberikan data terkait Imas.
“Ia berangkat ke Saudi dari PT Assami yang berlokasi di Ciranjang,” kata Neni.
Segala upaya dilakukan Neni termasuk mengisi laporan di Quick Respons dan men-tag berita Imas ke Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Setelah sekian lama takada titik terang, Neni kemudian menghubungi saudaranya yang bekerja di Saudi Arabia.
“Saya minta saudara saya untuk membujuk majikannya, agar menelepon majikan Imas, kalau bisa memarahi karena sudah memperlakukan Imas dengan buruk,” kata Neni.
BACA JUGA: Arab Saudi Eksekusi Mati TKI Tuti Tursilawati
Upaya itu akhirnya membuahkan hasil. Bulan Januari Neni mendapat kabar bahwa Imas sudah berada di KBRI di Saudi Arabia.
“Kabar baik itu saya dengar, lalu saya pertanyakan lagi tentang hak Imas yang belum dibayarkan,” kata Neni.
Neni pun menghubungi pihak BNPTKI dan meminta hak hak Imas. Setelah mendapat kejelasan Neni bersyukur Imas bisa pulang dengan selamat.
“Karena saat saya mencari kabar keberadaan Imas, anak Imas mengalami kecelakaan hingga kepalanya pendarahan,” kata Neni.
Neni mengatakan, saat ini Imas sudah berkumpul bersama dengan keluarga dan anaknya.
“Mereka sudah berkumpul, semoga tak ada TKW yang bernasib sama seperti Imas,” pungkas Neni. []
SUMBER: CIANJUR EKSPRESS