HARI kamis identik dengan puasa sunnah Senin-Kamis. Selain itu, ternyata hari Kamis juga identik dengan safar atau hari berpergian.
Rasulullah Saw. suka berpergian di hari Kamis, lho. Ka’ab bin Malik r.a. berkata,”Nabi Saw.keluar ke perang Tabuk pada hari Kamis, dan beliau senang bepergian pada hari Kamis.” {HR Bukhari)
BACA JUGA:Â Inilah Keistimewaan Hari Kamis
Kendati tak dikhususkan bepergian pada hari Kamis, namun riwayat menyebut, bahwa Rasulullah jarang sekalikeluar kecuali pada hari Kamis. Ka’ab bin Malik berkata, “Jarang sekali Rasulullah keluar kalau ingin bepergian kecuali pada hari Kamis.”(HR Bukhari)
Mengapa hari Kamis?
Imam Nawawi mengatakan, “Karena hari Kamis adlaha hari yang penuh berkah atau karena hari itu adalah hari penutup dalam semiggu. Di hari itu Allah menyebarkan segala jenis asal ciptaan hewan. Sehingga beliau dapat mengamati hikmah rabbaniah ini, dan keluar di hari itu menjadi bentuk penyebaran hewan yang ada sama seperti awalnya. Atau,bisa jadi beliau mencintainya karena hari itu berbarengan dengan fath beliau dan kemenangannya karena keoptimisan beliau karena zhafaral ‘alal Khamis (menang atas tentara). Dan kecintaan beliau ini tidak menjadi keharusan dan kebiasaan untuk melakukannya. Pernah beliau keluar pada Sabtu dan barangkali juga karena beliau mencintai hari Sabtu.”
Selain itu, mengapa Rasul menyukai bepergian di hari Kamis?
BACA JUGA:Â Ini Kenapa Sebaiknya Kita Puasa Senin-Kamis
Beliau bersabda, “Amal perbuatan akan dipaparkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang bila amal perbuatanku dipaparkan sementara aku dalam keadaan berpuasa.” (Faidhul Qadir 5/2017)
Dalam hadis itu juga tersirat adanya pandangan tentang kecintaan Nabi terhadap hari Kamis. Sebab, hari itu merupakan hari dipaparkannya amal perbuatan manusia di hadapan Allah. []
Sumber: Yang Disenangi Nabi Saw. dan yang Tidak Disukai/Karya: Adnan Tharsyah/Penerbit: Gema Insani/Tahun: 2006