GAZA — Dua warga Palestina dilaporkan tewas dan dua lainnya cedera setelah pasukan Mesir menyemprotkan gas beracun ke dalam terowongan di Jalur Gaza pada Ahad (10/2/2019) malam. Laporan tersebut disampaikan Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikelola Hamas.
Menurut kantor informasi kementrian tersebut, salah satu korban adalah seorang petugas berusia 39 tahun dengan pasukan polisi Hamas yang berada di terowongan dalam sebuah “misi keamanan” untuk memeriksanya. Seorang pria berusia 28 tahun tewas dalam misi penyelamatan berikutnya. Sedangkan, dua petugas keamanan lainnya dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
BACA JUGA:8.515 Warga Gaza Idap Kanker, Mayoritas Perempuan
Militer Mesir belum mengomentari insiden tersebut.
Mesir telah meningkatkan operasi untuk menghancurkan terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan Januari, militer negara itu mengumumkan bahwa ia menghancurkan 37 terowongan pada tahun 2018. mereka menghancurkan hampir 2.000 terowongan antara Januari 2011 dan Desember 2015, menurut sebuah laporan oleh Sekolah Pemerintah Lauder, Diplomasi dan Strategi di Israel.
Pada Februari 2017, pihak berwenang Palestina mengatakan, tiga warga Palestina tewas setelah menghirup gas beracun di sebuah terowongan.
Pejabat kesehatan Palestina melaporkan, selain insiden di terowongan, Ahad (10/2/2019), dua remaja Palestina dilaporkan tewas ditembak pasukan Israel di perbatasan. Militer Israel mengatakan tidak punya pilihan selain menembak setelah batu dan alat peledak dilemparkan ke pagar perbatasan.
BACA JUGA: PBB Peringatkan Bencana Kemanusiaan di Gaza
Gaza adalah rumah bagi sekitar 2 juta warga Palestina, yang sebagian besar adalah keturunan orang tanpa kewarganegaraan yang melarikan diri atau diusir dari Israel pada saat tanah itu dicaplok pada tahun 1948.
Israel dan Mesir memberlakukan blokade keamanan di Gaza setelah Hamas mengambil kendali atasnya pada 2007. []
SUMBER: REUTERS | GLOBAL NEWS