“Ya Allah… buatlah Islam ini kuat dengan masuk Islamnya dua orang ini: Amru bin Hisyam atau Umar bin Khaththab.”
ITULAH doa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang menginginkan salah satu di antara keduanya untuk masuk Islam. Dan Allah subhanahu wa ta’ala menjawab doa Rasulullah dengan masuk Islamnya Umar bin Khaththab.
Bukan tanpa sebab Rasulullah berdoa demikian. Kedua orang tersebut memiliki sikap yang begitu tegas dalam bertindak, keduanya memiliki sikap yang keras terhadap agamanya.
BACA JUGA: Doa Khaulah Langsung Didengar oleh Langit
Amru bin Hisyam atau lebih terkenal dengan sebutan Abu Jahal, lebih tegas dengan persoalan penyembahan berhala, sedangkan Umar bin Khaththab setelah masuk Islam tegas dengan masalah hukum Syara, masalah yang haq dan yang bathil, masalah keadilan dan masalah lainnya yang menyangkut agama dan umatnya, sehingga dengan ini ia diberi gelar al-Faruq.
keduanya adalah orang yang sangat menentang dakwah Rasulullah Saw. Keduanya memiliki keinginan yang sama yaitu membunuh Rasulullah. Tetapi tak ada satupun yang berhasil membunuh sang Rasul Allah yang hidupnya telah terjamin dengan perlindungan Allah.
Sebelum masuk Islam, Umar pernah mengancam akan membunuh Rasulullah dan semua pengikutnya. Hingga suatu hari, ia berniat membunuh Rasulullah dengan. Rencana yang telah disusun matang. Akan tetapi Allah berkehandak lain. Umar tak berhasil membunuh Rasulullah, tetapi berbalik memeluk Islam.
BACA JUGA: Jangan Berputus Asa dalam Berdoa
Amru bin Hisyam dan Umar bin Khaththab berawal dari sahabat namun, akhirnya keduanya menjadi musuh karena akidah keduanya berbeda. Keduanya sudah tidak bekerja sama lagi untuk membunuh Rasulullah. Namun, keduanya harus saling berhadapan di perang Badar. []
Sumber: The Golden Story of Umar bin Khaththab/ penulis: DR. Ahmad Hatta, MA/ Penerbit: Maghfirah Pustaka/ April 2014