AMSTERDAM — Politisi Belanda Joram Van Klaveren yang baru-baru ini mengumumkan bahwa dirinya telah jadi mualaf, berbagi cerita tentang perubahan pandangannya terhadap Islam.
Seperti diketahui, sebelumnya Klaveren pernah menjadi tangan kanan politikus Geert Wilders yang kerap memprovokasi Muslim. Dia cukup lama terlibat dalam politik di partai sayap kanan yang anti Islam di Belanda.
Klaveren adalah seorang anggota parlemen dari Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpin Wilders sejak 2010 hingga 2014. Klaveren dipandang sebagai tangan kanan Wilders sekaligus juru bicara Partai Kebebasan yang dipimpin politisi anti Islam itu.
BACA JUGA: Joram Van Klaveren, Mantan Politisi Belanda dari Partai Anti-Islam, Jadi Mualaf
“Kemudian (tragedi) 9/11 dan serangan lainnya, juga dalam studi saya, Islam diajarkan secara dangkal, jadi saya mengembangkan pandangan saya yang salah tentang Islam, saya berpikir semua Muslim ingin membunuh orang Kristen,” kata Klaveren mengenang saat dirinya masih bergabung dengan Partai Kebebasan.
Klaveren telah berperang tanpa henti melawan Islam selama bertahun-tahun. Dia belajar perbandingan agama di universitas, itu sebabnya dia mengambil posisi yang pernah dijalaninya saat menjadi politisi anti Islam.
“Jadi setelah Wilders, saya adalah orang utama yang bisa berbicara tentang Islam, itu telah berlangsung selama tujuh sampai delapan tahun,” ujarnya.
Pandangan Klaveren mulai berubah secara drastis selama rapat umum Partai Kebebasan pada tahun 2014. Saat itu Wilders bertanya kepada para pendukungnya, apakah para pendukung ingin lebih banyak atau lebih sedikit orang Maroko di Belanda?
Para pendukung Wilders berteriak ingin lebih sedikit orang Maroko di Belanda. Wilders tersenyum dan menjawab bahwa dirinya akan memastikan hal itu terjadi.
“Lalu saya pikir ini bukan tentang ideologi politik lagi, tetapi gagasan menyingkirkan kelompok etnis, banyak orang mengira dia (Wilders) terdengar seperti Goebbels Nazi, saya pikir dia melewati batas, lalu saya meninggalkan pesta,” jelas Klaveren.
Klaveren mengaku mulai berubah haluan dari kebencian terhadap Islam. Saat Klaveren menulis buku anti-Islam, dirinya justru berubah pikiran. Klaveren mulai membuat penelitian.
Kemudian Klaveren menulis pesan kepada Timothy Winter dari Universitas Cambridge yang mendapatkan nama Abdul Hakim Murad setelah memeluk Islam. Awalnya mengira Timothy tidak akan menjawab pesan dari politisi sayap kanan. Tapi Timothy menjawabnya.
“Setelah beberapa percakapan, dia (Timothy) berkata, Islam yang kamu pikir kamu kenal lebih seperti Wahabisme, dia memberi beberapa nama buku yang dia ingin saya baca, dia mengirim saya beberapa buku lain, dia menjawab pertanyaan saya dan membuka gerbang untuk saya, saya mulai menulis ulang buku saya,” kata Klaveren.
Ia menceritakan, semua stereotip tentang Islam termasuk perlakuan buruk terhadap perempuan dan keinginan mengambil alih dunia melalui terorisme, lenyap saat membaca buku tentang Islam. Ternyata banyak menemukan kisah anti Islam yang tidak memiliki dasar.
“Kemudian saya mulai membaca tentang Nabi Muhammad dan kehidupannya, saya menemukan Nabi Muhammad yang lain yang sangat lembut, sangat membantu, sangat pengertian terhadap orang-orang yang bukan Muslim sama sekali, kemudian saya berpikir apa yang saya tahu sebelumnya bukanlah Islam yang sebenarnya,” ujarnya.
Buku yang tadinya dia tulis untuk menyerang Islam, berubah menjadi pembelaan agama Islam.
Klaveren membaca syahadat pada November 2018. Kemudian dia belajar beberapa doa penting. Target berikutnya adalah melaksanakan shalat lima kali sehari.
“Saya harus mempelajari semuanya karena saya adalah bayi yang religius, saya memiliki niat di dalam hati,” katanya.
Klaveren juga mengaku, beberapa anggota keluarganya mengira dia menjadi gila. Namun, saudara laki-laki dan istrinya merasa bahagia.
“Kakek saya sangat religius, dia ada di ranjang karena sakit karena itu saya ragu-ragu (memberitahunya), tapi suatu hari dia bangun dan mendengar berita itu, dia kaget. Sementara teman politik lama tidak senang, Wilders mengatakan kepada saya bahwa dia melihat saya sebagai vegetarian yang bekerja di rumah jagal,” jelasnya. []
SUMBER: HURRIYET DAILY NEWS