PRANCIS–Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Putin bahwa Prancis akan fokus melanjutkan perang melawan sisa-sisa kelompok negara Islam. Pernyataan ini Macron tegaskan saat ia bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas situasi yang memburuk di Suriah.
Dilansir dari AFP, Macron pun mengatakan akan melindungi warga sipil dan menyediakan akses lengkap untuk penduduk sipil.
“Suriah menimbulkan risiko serius bagi keamanan regional dan internasional,” ungkap pernyataan yang berasal dari kantor Macron, Sabtu (16/2/2019) waktu setempat.
BACA JUGA: Dukung Gerakan Rompi Kuning, Mahasiswa Prancis Desak Macron Mundur
Prioritas lain untuk Paris adalah pencarian solusi politik yang dinegosiasikan di Suriah dengan pengawasan PBB. Prioritas ini harus mencakup reformasi konstitusi bersama dengan pemilihan umum yang bebas dan adil.
Aliansi Arab-Kurdi telah mempelopori gerakan melawan kelompok Negara Islam di Suriah Timur dengan dukungan dari dan pasukan internasional pimpinan AS. Pasukan ini siap untuk mengendalikan bagian terakhir dari tanah yang dipegang oleh kelompok Daesh.
BACA JUGA: Emmanuel Macron: Apa yang Bisa Menyelesaikan Krisis Israel-Palestina?
Kelompok itu telah mendeklarasikan ‘kekhalifahan’ di sebagian besar wilayah Suriah dan Irak yang berdekatan pada 2014. Namun, sejak deklarasi itu mereka telah kehilangan semuanya selain bagian kecil di Suriah timur dekat perbatasan dengan Irak.
Delapan tahun dalam perang yang telah menewaskan lebih dari 360.000 orang, pemerintahan Presiden Bashar al-Assad mengendalikan hampir dua pertiga negara Suriah. []
SUMBER: CNN