SIFAT ujub merupakan salah satu penyakit yang apabila ada orang yang terkena penyakit itu, mereka akan meremehkan dosa-dosa yang ia lakukan dan juga menganggapnya hanya sebagai angin lalu saja.
Rasulullah SAW pernah mengabarkan kepada kita di dalam sebuah hadits yang berbunyi: “Orang yang jahat, mereka akan melihat dosa-dosanya itu seperti lalat yang hinggap pada hidungnya, dengan santainya dapat diusirnya hanya mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin yang melihat dosa-dosanya itu bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang kapanpun siap menimpanya. “ (HR. Al-Bukhari)
BACA JUGA: Jangan Remehkan Dosa Kecil
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki sifat ujub. Berikut ini merupakan sebab-sebab sifat ujub, diantaranya sebagai berikut.
1. Sanjungan dan Pujian yang Berlebihan
Sanjungan yang berlebihan tanpa memperhatikan etika dalam agama dapat diidentikkan sebagai suatu penyembelihan, sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadits. Hal ini sangat sering kita temui sebagian orang yang dalam memuji terlalu berlebihan, sehingga seringkali membuat orang yang dipuji itu lupa diri.
2. Bergaul Dengan Orang yang Terkena Penyakit Ujub
Tidak baik bagi seseorang yang akan melatahi tingkah laku dari temannya. Rasulullah SAW sendiri bersabda:
“Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang jahat, seperti halnya orang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan juga dengan pandai besi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Kufur Nikmat
Begitu banyak nikmat yang diterima oleh seorang hamba, namun dia lupa kepada Allah SWT yang sudah memberikannya nikmat itu. Sehingga hal-hal seperti itu menggiringnya kepada penyakit, yang disebut dengan ujub, ia sangat membanggakan dirinya yang sebenarnya tak pantas untuk dibangga-banggakan.
4. Mengabaikan Hakikat Diri
Seandainya seseorang mau merenungi dirinya, kemudian sang pencipta dan sampai tumbuh hingga menjadi manusia yang sempurna, maka dia tak akan terkena penyakit ujub.
Dia pasti akan meminta kepada Allah SWT agar dirinya dihindarkan dari penyakit ujub sejauh mungkin.
5. Bangga Dengan Nasab/Keturunan
Sesorang terkadang memandang lebih mulia diri orang lain karena mereka memiki darah biru yang mengalir di dalam tubuhnya. Sehingga ia menganggap dirinya itu lebih utama dari orang lain.
BACA JUGA: Hapuslah Dosa-dosa Besarnya
6. Berlebih-lebihan Dalam Memuliakan
Barangkali hal ini merupakan salah satu dari hikmahnya Rasulullah SAW yang melarang sahabat-sahabat nya untuk berdiri dalam rangka menyambut beliau.
Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang suka agar orang-orang berdiri menyambutnya, maka bersiaplah dia untuk menempati tempatnya di Neraka.” (HR. At-Tirmidzi). []
REDAKTUR : LARAS SETIANI