MENJADI muslimah tangguh dan mandiri tentulah sangat luar biasa. Namun, kadang kemandirian membuat muslimah menunda niatnya untuk menyempurnakan separuh agamanya. Hal ini, sering dialami oleh muslimah masa kini.
Banyak muslimah menunda untuk menikah dengan beralasan saya tidak percaya diri, saya belum siap jika ada orang baru masuk ke dalam kehidupan saya, saya takut nanti saya tidak boleh bekerja, dan masih banyak alasan lainnya yang kerap kali dilontarkan.
BACA JUGA: Jangan Memaksa Muslimah Menikahi Orang yang Tidak Ia Sukai
Sebelum menikah, tentu akan ada pergolakan batin, terlebih untuk muslimah yang sudah terbiasa megatur kehidupannya sendiri. Namun, menikah adalah sunnah Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam untuk menyempurnakan separuh agama. Sebagaimana terdapat dalam Hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “ Siapa yang diberi karunia oleh Allah seorang istri yang shalihah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertaqwalah kepada Allah setengah sisanya,” ( HR. Baihaqi 1916).
Lantas, jika pergolakan batin itu datang segeralah shalat istikharah untuk lebih meyakinkan melangkah dalam pernikahan. Pergolakan itu juga akan terjawab jika telah menikah. Muslimah akan belajar untuk menapak fase penyempurnaan agama dalam diri, belajar untuk merelakan egoisnya tinggi untuk kenyamanan suami sebagai rangkaian ibadah yang akan membawanya lebih dekat dengan Allah.
Berharap ketaatan itu akan menimbulkan sinergi yang bisa menambah kemanfaatan suami dan istri bagi islam, karena pada hakekatnya suami adalah pakaian bagi istri dan begitu sebaliknya. Manifestasinya masing-masing harus saling menutup aurat, dalam arti kelemahan dan kekurangan pasangan, memperindah dan melindungi seperti layaknya fungsi pakaian.
BACA JUGA: Muslimah Menikah Lagi?
Ketaatan hanyalah satu bentuk pengukuhan fungsi perlindungan suami terhadap istrinya.Toh itu tidak membuat kebebasan muslimah terbelenggu. Muslimah bahkan mempunyai hak untuk menjadi lebih indah dan termuliakan.
Maka, percayalah atas ketentuan yang telah Allah berikan dengan hati yang ikhlas. []
SUMBER: UMMI ONLINE