PADA saat anak sedang asyik bermain, kadang orang tua khususnya ibu sering kali memanggilnya untuk makan, mandi atau ikut bersamanya pergi. Namun, itu membuat anak menjadi marah ketika waktu bermainnya diganggu. Hal ini sering terjadi dan memang wajar karena anak lebih menyukai dunia bermainnya dari pada harus ikut pergi bersama ibunya ke pasar.
Ada bebarapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang ibu ketika anaknya marah, seperti mengajaknya berbicara. Ibu bisa berkata kepadanya. “Ibu tahu kamu marah. Ibu juga mungkin marah ketika tidak bisa melakukan apa yang ibu inginkan. Tapi kita tidak selamanya bisa melakukan apa yang kita inginkan. Untuk itu, mari sama-sama kita menikmati waktu sebentar untuk pergi berbelanja keperluan rumah.”
BACA JUGA: Anak Malas Main di Luar Rumah Terancam Menderita Rabun Jauh
Cara tersebut tidak serta merta dapat menghilangkan amarah pada anak, namun ibu harus terus memastikan agar ia melakukan apa yang ibu minta, sehingga pada saat yang bersamaan ia tahu bahwa ibunya merasakan apa yang ia rasakan. Perasaan-perasaan ini merupakan hal normal sehingga membuat ia mau menerimanya tanpa marah terlebih dahulu.
Lain halnya ketika ibu memintanya berhenti bermain dan anak menunjukkan ekspresi tidak senang, lantas ibu bersikap kasar atau memukulnya.
Tindakan tersebut dapat berakibat buruk bagi perkembangan anak.
BACA JUGA: Maghrib Tiba, Ajak Anak Masuk Rumah, Ini Alasannya
Saat itu perasaan sedihnya akan semakin runyam dan meningkat. Ketika keadaan seperti itu terus berulang, maka besar kemungkinan anak akan menjadi sangat pendiam dan timbul rasa bersalah tanpa sebab. Bahkan, ketika dewasa ia tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai rasa kurang percaya diri. []
SUMBER: MUSLIMAH