Generasi muda memang tiang penyangga suatu bangsa. Ketika para remaja terbina dengan tekun, berjiwa sholeh, dan berkepribadian baik, maka suatu bangsa akan merasakan betapa besar kekuatan dan ketahanannya.
Dan sebaliknya, bila pembinaan generasi muda terbengkalai, mereka terlupakan, maka setidaknya, masyarakat tidak dapat mengambil manfaat dari keberadaan mereka ini.
Bahkan bisa menjadi sampah masyarakat yang sangat mengganggu ketentraman dan keamanaan.
Berdasarkan riwayat-riwayat dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat memperhatikan keberadaan para pemuda Islam zaman itu.
Di antaranya yang sangat relevan dengan kekinian, pesan beliau agar para pemuda yang sudah mampu untuk menikah. Dan bila belum sanggup melakukannya, puasa menjadi pengganti.
Beliau juga telah mewanti-wanti agar masa remaja tidak disia-siakan. Beliau memerintahkan supaya masa keemasan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara (lainnya). (Salah satunya) Manfaatkan masa remajamu sebelum dating masa tua,” (HR. al-Hâkim dan al-Baihaqi dan dishahihkan oleh al-Albani. Shahihul Jami No. 1077)
Pendek kata, masa remaja adalah masa paling besar produktifitasnya. Melalui masa ini, seorang Muslim akan membangun kepribadian guna mengarungi kehidupan nyata.
Dari sinilah, Sehingga terbentuk generasi Islam yang berilmu, shaleh dan berkemampuan kuat untuk mengambil peran positif di tengah masyarakat. Maka optimalkan waktumu dalam kebaikan dan kebermanfaatan wahai generasi muda. []
Sumber: As-Sunnah Edisi 11/Tahun XII/1430H/2009M oleh Al-Manhaj