SEBUAH hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “Suatu ketika saya keluar bersama Rasulullah SAW, pada saat itu, tangan beliau saya pegang atau tanganku dipegang beliau. Kemudian, kami jumpai seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping.”
Rasulullah SAW, “Wahai fulan, apa yang telah terjadi sehingga aku menyaksikanmu seperti ini?”
BACA JUGA: Cara Sahabat Perlakukan Tawanan Perang
Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, ini terjadi karena rasa sakit dan penyakit yang menimpaku.”
Beliau meneruskan ucapannya, “Wahai fulan, maukah kamu aku ajarkan beberapa kalimat yang akan menghilangkan rasa sakit dan penyakit yang menimpamu?”
Orang itu berkata kepadaku, “Saya merasa cukup dengan ikut serta bersamamu dalam perang Badar dan uhud (daripada ucapan beliau).”
Kemudian Rasulullah SAW, seraya bersabda, “Ada sebuah kalimat yang diperuntukkan kepada orang fakir dan qanaah, nilai pahalanya seperti pahala orang yang mengikuti perang Badar dan Uhud.”
Abu Hurairah berkata,”Wahai Rasulullah SAW, ajarkanlah ucapan itu kepadaku!”
BACA JUGA: Ka’ab bin Malik dan Rasulullah di Perang Uhud
Rasulullah SAW bersabda “Wahai Abu Hurairah, Ucapkanlah, ‘Aku berserah diri kepada dzat yang Maha Hidup, tidak akan pernah mati. Segala puji bagi Allah yang tidak memiliki anak, tidak ada yang menyamainya dalam kerajaann-Nya, tidak ada lebih baik mulia, dan bertakbir kepada-Nya’.”
Beberapa hari kemudian, Rasulullah SAW mendatangiku dan keadaanku menjadi lebih baik (karena sebelumnya sempat sakit). Muhaimin berkata,”Wahai Rasulullah selalu mengucapkan kalimat yang pernah engkau ajarkan.” []
Sumber: 11 dari 101 Kisah Tawa dan Senyum Nabi Muhammad SAW/Karya: Abu Islam Ahmad/Penerbit: Al-Qalam