Oleh: Yuyun Suminah
Komunitas Karimah (Kajian Remaja Muslimah) Cikampek
BERANI adalah sikap mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut) itu menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Sikap berani ini yang harus dimiliki oleh setiap orang mau tua, anak-anak terlebih kita sebagai seorang remaja. Jiwa beraninya keras, saking kerasnya kadang suka tak terkontrol. Penting sekali sikap berani ini harus dikendalikan jangan sampai jatuh ke hal-hal negatif. Seperti kaum pelangi yang semakin hari semakin berani menunjukan eksitensi dirinya dengan meluncurkan karya comik berbau Gay.
Kaum tersebut sudah membuat heboh netizen di Indonesia dibuat geram oleh akun Instagram @alpant**i ‘Gay Muslim Comics’. Akun itu diduga berasal dari Malaysia, namun ramai diserbu oleh netizen RI. Akun tersebut sudah memiliki 3.708 ribu followers. Gambar profilnya adalah pria muda berkulit cokelat memakai kopiah. Deskripsi akun itu adalah ‘Gay Muslim Comics’. (Detikcom, Minggu (10/2).
Padahal karya tersebut tidak ada kebaikan sama sekali yang bisa kita ambil justru keburukan yang bisa mendatangkan azab Allah SWT seperti yang terjadi pada kisah kaum Nabi Luth dengan adzab dihujani batu.
“Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kriminal itu”. [TQS. Al-A’raaf: 80].
Seharusnya kaum tersebut bisa bercermin dari kisah kaum nabi Luth tersebut, mengambil pelajaran kalau adzab Allah itu pedih.
Arahkan Sikap Berani Menuju Taat
Sikap berani dalam kebenaran merupakan salah satu sikap terpuji yang harus kita miliki dan kembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap berani ini dibutuhkan juga loh dalam menuju ketaatan. Orang yang melakukan maksiat saja mereka berani, buktinya dengan menunjukan identitasnya tak hanya di dunia maya di dunia nyata pun mereka sudah terang-terangan.
Masa kita yang mau melakukan ketaatan ciut sih? Mereka yang sudah pasti berdosa saja berani padahal konsekuensinya adzab Allah yang pedih. kita justru harus lebih berani lagi karena konsekuensinya untuk mengharapkan ridhoNya, yaitu menuju ketaatan.
Sikap berani juga dapat dilakukan dengan berbagai cara lainnya. Diantaranya adalah lewat perkataan dan pemikiran. Ketika kita menemukan kemaksiatan di lingkungan sekitar kita, dengan berani kita menyampaikan lewat lisan yang berasal dari hasil pemikiran Islam, bisa lewat kekuasaan atau hati. Seperti hadis Rasulullah yang artinya:
BACA JUGA: Pinta Allah Hanya Satu: “Taat”
“Siapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengingkari dengan tangannya, kalau tak mampu, maka dengan lisannya, & jika tak mampu juga maka dgn hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman.” [HR. Tirmidzi No.2098].
Sobat, yuk mulai dari sekarang kita mulai berani melangkahkan kaki menuju ke majlis-majlis ilmu, berani dikatain sok suci, sok alim dll. Karena menuntut ilmu itu kewajiban baik muslim laki-laki maupun perempuan. Rasulullah bersabda yang artinya:
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Berani memulai menuju kebaikan sebagai bukti ketaatan kita kepadaNya. Yuk ngaji tanpa tapi tanpa nanti. Wallahu a’lam. []