DI antara tanda-tanda kiamat adalah bangsa-bangsa kafir berkonspirasi menghancurkan umat Islam. Dalam hadis dari Tsauban diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang-orang lapar meghadapi meja penuh hidangan.”
Seseorang bertanya, “Apa kami saat itu sedikit?”
Jawab beliau, “Bahkan kalian saat itu banyak, akan tetapi kalian seperti buih di laut. Allah sungguh akan mencabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh akan mencampakkan penyakit wahn ke dalam hatimu.”
Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, apa itu wahn?”
BACA JUGA: Kesenangan Dunia di Mata Fatimah az-Zahra
Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (Hadis di atas sahih berdasarkan keseluruhan jalurnya, sebagaimana dikatakan Syekh Nashiruddin al-Albani. Ia menyandarkan hadis ini kepada Abu Dawud, ar-Ruyani, Ibn ‘Asakir, Ahmad dalam Musnad-nya, Abu Nu’aim dalam al-Hilyah, dan lain-lain. Lihat Sisilah al-Ahadits ash-Shahihah, II, h. 684, no. 958)
Kaum muslim menjadi lebih lemah daripada anak yatim. Kekuatan internasional sampai saat ini masih melakukan konspirasi untuk menghancurkan umat Islam, menghisap kekayaannya, merampas sumber alamnya, dan menghinakan tokoh-tokohnya. Sementara umat Islam sangat lemah, dan kuantitasnya tidak bermanfaat, bagaikan buih di lautan. Penyebabnya, sebagaimana dikatakan Rasul, adalah penyakit wahn: cinta dunia dan takut mati.
Rahasia Konspirasi Ini
Sesungguhnya sikap ini memegang-teguh agama dan persatuan umat Islam dapat menjadi batu penghalang melawan ambisi musuh-musuhnya. Bagaimanapun bentuk konspirasi dan kekuatan mereka, mereka tak akan dapat menguasai umat Islam dengan syarat umat Islam bersatu. Dalam hadis yang diriwayatkan Tsauban, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya aku meminta kepada Tuhanku agar umatku tak dibinasakan oleh bencana kekeringan dan agar umat tidak dikuasai musuh yang menghancurkan mereka kecuali oleh mereka sendiri, walaupun musuh-musuh itu semuanya berkumpul untuk (menghancurkan) umat, sehingga mereka saling menghancurkan dan saling mencela.’” iriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya, II, h. 2215, no. 2289
BACA JUGA: Kematian sebagai Pengingat Diri
Dari hadis di atas, jelaslah bahwa persatuan umat dapat melindungi umat dari konspirasi musuh-musuhnya. Sebaliknya, jika terjadi perpecahan dan permusuhan di kalangan umat Islam, Allah akan membuat mereka dikuasai oleh musuh. Ini adalah konsekuensi logis, karena kekuatan umat pada saat itu tidak terkonsentrasi pada musuh, tetapi pada diri sendiri. Jadinya, mereka menghancurkan diri sendiri, sekaligus membuat musuh-musuh semakin berhasrat menghabisi mereka. []
Sumber: “Ensiklopedia” Kiamat, Karangan: Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, Penerbit Serambi