BEBERAPA di antara kita, mungkin ada yang diuji oleh Allah Ta’ala dengan dikaruniai seorang anak yang mengalami gangguan atau keterbatasan (disabilitas), baik fisik dan mental. Keterbatasan fisik tersebut menuntut kita para orang tua untuk lebih memperhatikan sang anak, apalagi jika hal itu mengharuskan kita untuk rutin membawanya berobat.
Di antara para nabi, Nabi Sulaiman ‘alaihis salaam diberikan seorang anak yang memiliki keterbatasan. Beliau ‘alaihis salaam adalah hamba Allah yang shalih dan diberikan kekuatan luar biasa oleh Allah Ta’ala.
BACA JUGA: Kisah Nabi Sulaiman, Semut dan Cacing Buta
Beliau mampu menundukkan jin dan setan, hujan, dan juga menundukkan angin, baik angin yang kencang maupun angin yang lembut, serta diberikan kerajaan dan kekuasaan. Meskipun beliau seorang nabi, yang tentunya memiliki ilmu dan ketakwaan yang tinggi, namun Allah Ta’ala menguji beliau dengan dikaruniai seorang anak yang memiliki keterbatasan.
Subhaanallah, tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan kekuasaan Allah Ta’ala. Rizki berupa anak adalah pemberian Allah Ta’ala, Dia-lah yang Maha pemberi rizki.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Nabi Sulaiman bin Dawud ‘alaihissalam berkata, “Pada malam ini aku akan berkeliling untuk menggauli 90 istriku, sehingga semuanya (akan hamil dan melahirkan) seorang anak lelaki yang hebat dalam menunggang kuda (tentara berkuda) untuk berjihad di jalan Allah. Sahabat (penasihat) Nabi Sulaiman berkata kepada beliau, “Katakanlah ‘insyaa Allah’.” Namun Nabi Sulaiman tidak mengatakannya.
Nabi Sulaiman kemudian menggauli semua istrinya. Ternyata semua istrinya itu tidak ada yang hamil kecuali satu orang saja, itu pun hanya melahirkan anak yang berkebutuhan khusus (separuh manusia, yang hanya memiliki bagian atas badan saja).
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalau Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berkata ‘insyaa Allah’, maka setiap isterinya akan melahirkan seorang anak lelaki yang hebat dalam menunggang kuda untuk berjihad di jalan Allah.” (HR. Muslim dan Bukhari)
Kepada para orang tua yang memiliki buah hati dengan keterbatasan fisik dan mental, hendaknya kita selalu mengingat bahwa dunia seisinya ini, baik berupa anak-anak, kedudukan, kesenangan, harta, kekuasaan, semuanya akan pergi, dan ujung akhirnya akan hilang dan lenyap.
BACA JUGA: Keistimewaan Mendidik Anak Perempuan
Sedangkan kiamat dan kehidupan akhirat, dengan bertambahnya hari, akan semakin dekat. Oleh karena itu, kita tidak perlu larut dengan jiwa dan pikiran kita yang terlalu jauh dengan berprasangka buruk kepada Allah Ta’ala ketika Allah Ta’ala tidak memberikan sesuatu yang sesuai dengan harapan kita.
Namun hendaknya kita bersabar dan ridha atas ketetapan Allah Ta’ala, memuji Allah Ta’ala dalam semua keadaan, memuji Allah Ta’ala ketika diberikan hal-hal yang menyenangkan jiwa dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat-nikmat-Nya. Dan juga bersabar atas setiap nikmat dan ujian yang Allah Ta’ala berikan kepada kita. []