BARU saja Rasulullah hendak tinggal dan menetap di Madinah, lalu datanglah Al Ghumaisha’ binti Milhan, ibunya Anas bin Malik, menghadap beliau.
Al Ghumaisha’ membawa anaknya yang masih kecil yang diajak untuk menghadap Rasulullah. Saat itu Anas berambut poni dengan uraian rambut kecil yang bergerak ke kanan dan ke kiri menutupi keningnya.
Lalu Al Ghumaisha’ memberi salam kepada Nabi seraya berkata: “Ya Rasulullah… Tidak ada seorang pria dan wanita pun dari suku Anshar yang menghadapmu kecuali mereka memberikan hadiah kepadamu. Aku tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan hadiah selain anak ini saja… Ambillah ia dan jadikanlah ia orang yang bisa membantumu sesuka hatimu!”
BACA JUGA: Kesaksian Anas bin Malik Atas Budi Pekerti Nabi
Nabi gembira mendengarnya dan beliaupun menerima Anas dengan wajah yang sumringah. Beliau membelai kepala Anas dengan tangan beliau yang mulia. Beliau juga membelai rambut poni Anas dengan jari beliau yang lembut. Akhirnya Rasul menerima Anas menjadi anggota keluarganya.
Anas atau Unais –sebagaimana penduduk Madinah memanggilnya dengan panggilan manja—saat itu berusia 10 tahun saat ia mulai bahagia dapat membantu Nabi. Ia terus tinggal dalam asuhan Nabi hingga Nabi dipanggil oleh Allah Swt.
Anas mendampingi Nabi selama 10 tahun, dimana ia mendapatkan petunjuk langsung dari Nabi untuk menyucikan dirinya. Ia juga menerima seluruh hadits Rasulullah sehingga memenuhi ruang dadanya.
Anas juga mengetahui kondisi, cerita, rahasia dan kebiasaan terpuji beliau yang jarang diketahui oleh orang lain.
Sering kali Rasulullah memberikan nasihat dan wejangan yang memenuhi relung hati dan sanubari Anas. Salah satunya adalah nasihat beliau kepada Anas: “Anakku, bila kau mampu berada di pagi dan sore hari tanpa ada dengki di hatimu pada siapapun, maka lakukanlah…!
BACA JUGA: Anas bin Malik dan Malik bin Anas, Apa Hubungannya?
“Anakku, yang demikian adalah termasuk sunnahku, barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka ia telah mencintaiku… barang siapa yang mencintaiku maka ia akan berada di surge bersamaku…
“Anakku, jika kau masuk ke dalam rumah ucapkanlah salam karena itu akan membawa keberkahan bagimu dan juga bagi penghuni rumahmu.” []
Kisah Heroik 65 Orang Shahabat Rasulullah SAW/Penulis: Dr. Abdurrahman Ra’fat al-Basya- Penerbit : Darul Adab al-Islami/Penerjemah : Bobby Herwibowo, Lc – PT. Kuwais International, Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apus Cipayung, Jakarta Timur 13890 – Telp. 84599981