PAKISTAN–Pemerintah Pakistan dilaporkan telah menyiapkan pasukan militer dan memperingatkan rumah sakitnya untuk bersiap-siap menerima pasukan yang terluka. Hal ini guna berjaga-jaga jika India mengerahkan militernya untuk membalas dendam atas serangan teror di Kashmir.
India dan Pakistan sama-sama mengklaim wilayah perbatasan Kashmir tetapi mengelola bagian berbeda dari wilayah yang disengketakan yang telah diperangi dua negara oleh kedua negara.
Kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM), yang berbasis di Pakistan dituding bertanggung jawab atas serangan teror itu, tetapi India menuduh Pakistan terlibat secara resmi.
BACA JUGA: India-Pakistan Bersitegang Rebutan Kashmir, Kenapa Dunia harus Khawatir?
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan serangan itu “memanaskan darah” negaranya dan dia telah membuat militer bebas untuk merespons.
Pakistan mengirim pemberitahuan ke rumah sakit pada tanggal 20 Februari untuk mengatur rencana dukungan medis jika terjadi pertempuran, The Times of India melaporkan, dikutip Business Insider, Sabtu (23/2/2019).
Surat itu meminta rumah sakit untuk menyisihkan 25 persen dari tempat tidur mereka untuk tentara yang terluka, untuk mempersiapkan memperluas kapasitas mereka untuk menampung pasien, dan untuk merencanakan menggeser mereka di sekitar dan menjauh dari garis depan selama pertempuran, menurut The Times of India.
“Kami tidak memiliki niat untuk memulai perang, tetapi kami akan menanggapi dengan kekuatan penuh terhadap ancaman spektrum penuh yang akan mengejutkan Anda,” kata juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor.
BACA JUGA: Hindari Serangan Hindu, 6.000 Muslim Kashmir Berlindung di Masjid-masjid
“Jangan main-main dengan Pakistan,” lanjutnya.
India dan Pakistan mengembangkan persenjataan nuklir untuk mencegah satu sama lain dari pertempuran, tetapi serangan-serangan kecil lintas-perbatasan seperti di Kashmir terjadi selama bertahun-tahun. []
SUMBER: TOI | BUSSINES INSIDER